Kami siap membantu perusahaan anda untuk Pemasangan Hydraulic Dock

PT. Mechatronic Mitra Solusi siap bermitra dengan perusahaan anda dalam kebutuhan apapun untuk keperluan perusahaan anda.

Kami PT. Mechatronic Mitra Solusi siap membantu UKM

PT. Mechatronic Mitra Solusi siap bersinergi dengan UKM-UKM dimanapun dalam pembuatan mesin-mesin dengan kebutuhan khusus.

Pembuatan Conveyor untuk Perusahaan

Kami PT. Mechatronic Mitra Solusi siap membantu anda dalam perakitan dan instalasi conveyor.

Dokumentasi Pengerjaan Panel Automatic Tester Insulation

The Best Material yang selalu PT. Mechatronic Mitra Solusi berikan. Karena kami selalu berusaha menjadi mitra terbaik perusahaan.

Installation Lift Construction

PT. Mechatronic Mitra Solusi juga telah berpengalaman dalam pembuatan/pemasangan Lift di suatu Pabrik/Kantor.

Rabu, 08 Februari 2017

Tips : Bagaimana Cara Setting PRV Air Bersih Pada Gedung Bertingkat Tinggi

Cara Setting PRV Air Bersih Gedung Bertingkat Tinggi - Water Pressure Reducing Valve

Cara Setting PRV Air Bersih Gedung Bertingkat

Setelah catatan saya sebelumnya membahas Pressure Reducing Valve kali ini saya akan mencatat cara setting PRV (water pressure Reducing Valve). Seperti yang kita ketahui bahwa water pressure reducing valve menggunakan membran sebagai part untuk mengatur tekanan air, maka di perlukan sistem untuk mengatur buka tutup membran tersebut.

Di sini saya hanya membahas cara setting PRV (water pressure reducing valve) dan tidak menyangkut sistem dan apa yang di maksud PRV. Kembali pada pokok pembahasan, Untuk mengatur buka tutup membran water pressure reducing valve di perlukan aliran air yang mempunyai tekanan berubah – ubah.

Aliran air yang di maksud adalah aliran air yang melalui pipa – pipa kapiler yang di atur sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuan yang bekerja bergantian. Di antara pipa- pipa kapiler tersebut di pasang regulator yang berfungsi untuk mengatur aliran air yang melalui pipa kapiler dan ini terhubung dengan membran.Dari sini kita akan mengetahui cara setting PRV.

Yang di maksud dengan cara setting PRV (water pressure reducing valve) di sini adalah pengaturan yang di titik beratkan pada pengaturan regulator. Terdapat dua unit regulator pada tiap-tiap water pressure reducing valve, regulator pertama berfungsi untuk mengatur tekanan maksimum dan regulator ke dua untuk mengatur tekanan air minimum.

Cara setting PRV (water pressure reducing valve) untuk regulator pertama adalah jika baut regulator di putar searah jarum jam maka tekanan air yang keluar dari water pressure reducing valve (outlet) akan meningkat. Sebaliknya, jika di putar berlawanan arah jarum jam maka tekanan air yang keluar semakin rendah (mendekati nol kg/cm2 alias mati). Sedangkan untuk regulator yang kedua adalah sama dengan cara setting regulator pertama.

Yang membedakan antara regulator pertama dan kedua dalam cara setting PRV untuk air bersih gedung bertingkat tinggi adalah pada regulator pertama kita hanya mengacu pada  berapa tekanan maksimum yang kita inginkan (seperti yang telah di jelaskan pada catatan saya tentang water pressure reducing valve). Sedangkan untuk regulator ke dua kita mengacu pada berapa tekanan air minimum yang kita inginkan. Idealnya pengaturan minimum outlet PRV induk gedung bertingkat tinggi adalah 1.5 - 2kg/cm2 sehingga tidak ada kekurangan supply air pada lantai yang tepat berada di bawah PRV saat pemakaian banyak.

Disini saya akan mengambil contoh pemakaian air pada gedung perkantoran. Pada saat jam istirahat pemakaian air akan meningkat sehingga tekanan air pada lantai yang letaknya tepat di bawah PRV akan mengalami penurunan drastis. Untuk menghindari hal ini maka sebaiknya PRV (water pressure reducing valve) untuk regulator kedua di atur 1.5 kg/cm2.

Sedangkan untuk tekanan maksimum, PRV air bersih dapat di setting maksimum 4 kg/cm2. Sebenarnya tidak masalah PRV di atur berapapun (misal 5kg/cm2, 5.5kg/cm2 atau 6kg/cm2) akan tetapi karena kita berhubungan dengan part-part toilet maka jika tekanan terlalu tinggi di khawatirkan perangkat toilet tidak mampu menahan tekanan tinggi. Misalnya shower spray, Shower spray rata-rata hanya mampu menahan tekanan maksimal 4.5 kg/cm2, belum lagi jet washer. Jika tekanan air terlalu tinggi maka pancaran air pada jet washer akan sangat menyakitkan pengguna kloset duduk.

Lain hal jika PRV di aplikasikan pada fluida lain misalnya di pabrik atau di bidang perminyakan.Treg gandeng berapa tekanan yang di tetapkan. Demikian sharing saya tentang cara setting water pressure reducing valve air bersih gedung bertingkat ini, semoga catatan saya bermanfaat.

Jika Perusahaan Anda membutuhkan General Kontraktor untuk mengatasi masalah-masalah yang ada dalam perusahaan anda. Kami siap membantu kebutuhan perusahaan anda. Dengan Pengalaman yang kami miliki. 

Hubungi (021) 5900629 atau 085100333130
- Hai pembaca General Kontraktor, Kontraktor Elektrikal & Mekanikal, Design System, Maintenance, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel plumbing, Artikel tips, Artikel water pressure reducing, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Tips : Bagaimana Cara Setting PRV Air Bersih Pada Gedung Bertingkat Tinggi
link : Tips : Bagaimana Cara Setting PRV Air Bersih Pada Gedung Bertingkat Tinggi

Baca juga


Cara Setting PRV Air Bersih Gedung Bertingkat Tinggi - Water Pressure Reducing Valve

Cara Setting PRV Air Bersih Gedung Bertingkat

Setelah catatan saya sebelumnya membahas Pressure Reducing Valve kali ini saya akan mencatat cara setting PRV (water pressure Reducing Valve). Seperti yang kita ketahui bahwa water pressure reducing valve menggunakan membran sebagai part untuk mengatur tekanan air, maka di perlukan sistem untuk mengatur buka tutup membran tersebut.

Di sini saya hanya membahas cara setting PRV (water pressure reducing valve) dan tidak menyangkut sistem dan apa yang di maksud PRV. Kembali pada pokok pembahasan, Untuk mengatur buka tutup membran water pressure reducing valve di perlukan aliran air yang mempunyai tekanan berubah – ubah.

Aliran air yang di maksud adalah aliran air yang melalui pipa – pipa kapiler yang di atur sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuan yang bekerja bergantian. Di antara pipa- pipa kapiler tersebut di pasang regulator yang berfungsi untuk mengatur aliran air yang melalui pipa kapiler dan ini terhubung dengan membran.Dari sini kita akan mengetahui cara setting PRV.

Yang di maksud dengan cara setting PRV (water pressure reducing valve) di sini adalah pengaturan yang di titik beratkan pada pengaturan regulator. Terdapat dua unit regulator pada tiap-tiap water pressure reducing valve, regulator pertama berfungsi untuk mengatur tekanan maksimum dan regulator ke dua untuk mengatur tekanan air minimum.

Cara setting PRV (water pressure reducing valve) untuk regulator pertama adalah jika baut regulator di putar searah jarum jam maka tekanan air yang keluar dari water pressure reducing valve (outlet) akan meningkat. Sebaliknya, jika di putar berlawanan arah jarum jam maka tekanan air yang keluar semakin rendah (mendekati nol kg/cm2 alias mati). Sedangkan untuk regulator yang kedua adalah sama dengan cara setting regulator pertama.

Yang membedakan antara regulator pertama dan kedua dalam cara setting PRV untuk air bersih gedung bertingkat tinggi adalah pada regulator pertama kita hanya mengacu pada  berapa tekanan maksimum yang kita inginkan (seperti yang telah di jelaskan pada catatan saya tentang water pressure reducing valve). Sedangkan untuk regulator ke dua kita mengacu pada berapa tekanan air minimum yang kita inginkan. Idealnya pengaturan minimum outlet PRV induk gedung bertingkat tinggi adalah 1.5 - 2kg/cm2 sehingga tidak ada kekurangan supply air pada lantai yang tepat berada di bawah PRV saat pemakaian banyak.

Disini saya akan mengambil contoh pemakaian air pada gedung perkantoran. Pada saat jam istirahat pemakaian air akan meningkat sehingga tekanan air pada lantai yang letaknya tepat di bawah PRV akan mengalami penurunan drastis. Untuk menghindari hal ini maka sebaiknya PRV (water pressure reducing valve) untuk regulator kedua di atur 1.5 kg/cm2.

Sedangkan untuk tekanan maksimum, PRV air bersih dapat di setting maksimum 4 kg/cm2. Sebenarnya tidak masalah PRV di atur berapapun (misal 5kg/cm2, 5.5kg/cm2 atau 6kg/cm2) akan tetapi karena kita berhubungan dengan part-part toilet maka jika tekanan terlalu tinggi di khawatirkan perangkat toilet tidak mampu menahan tekanan tinggi. Misalnya shower spray, Shower spray rata-rata hanya mampu menahan tekanan maksimal 4.5 kg/cm2, belum lagi jet washer. Jika tekanan air terlalu tinggi maka pancaran air pada jet washer akan sangat menyakitkan pengguna kloset duduk.

Lain hal jika PRV di aplikasikan pada fluida lain misalnya di pabrik atau di bidang perminyakan.Treg gandeng berapa tekanan yang di tetapkan. Demikian sharing saya tentang cara setting water pressure reducing valve air bersih gedung bertingkat ini, semoga catatan saya bermanfaat.

Jika Perusahaan Anda membutuhkan General Kontraktor untuk mengatasi masalah-masalah yang ada dalam perusahaan anda. Kami siap membantu kebutuhan perusahaan anda. Dengan Pengalaman yang kami miliki. 

Hubungi (021) 5900629 atau 085100333130

Kontraktor Fire Hydrant Jakarta dan Bekasi

PT Mechatronic Mitra Solusi merupakan general kontraktor yang sudah berpengalaman selama 5 tahun lebih dan sudah memiliki banyak pelanggan. Workshop kami berlokasi di Tangerang dan Kantor Cabang kami berada di Bekasi, Tangerang dan Karawang, kami juga sangat menerima penawaran tender maupun kerjasama dalam menangani Fire Hydrant dan kami sangat siap membantu pelanggan kami yang berada di sekitar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Karawang.

Berikut dokumentasi Pemasangan Instalasi Proyek Fire Hydrant yang pernah kami tangani :

pemasangan instalasi fire hydrant

pemasangan instalasi fire hydrant

Kami sangat senang bila diberikan kesempatan untuk menjelaskan dan mengatasi kebutuhan perusahaan anda dalam pemasangan instalasi fire hydrant.

Jangan sungkan untuk menghubungi kami pada nomer 
0851 0033 3130 atau Telp/Fax (021) 5900629 

- Hai pembaca General Kontraktor, Kontraktor Elektrikal & Mekanikal, Design System, Maintenance, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Kontraktor Fire Hydrant Jakarta dan Bekasi
link : Kontraktor Fire Hydrant Jakarta dan Bekasi

Baca juga


PT Mechatronic Mitra Solusi merupakan general kontraktor yang sudah berpengalaman selama 5 tahun lebih dan sudah memiliki banyak pelanggan. Workshop kami berlokasi di Tangerang dan Kantor Cabang kami berada di Bekasi, Tangerang dan Karawang, kami juga sangat menerima penawaran tender maupun kerjasama dalam menangani Fire Hydrant dan kami sangat siap membantu pelanggan kami yang berada di sekitar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Karawang.

Berikut dokumentasi Pemasangan Instalasi Proyek Fire Hydrant yang pernah kami tangani :

pemasangan instalasi fire hydrant

pemasangan instalasi fire hydrant

Kami sangat senang bila diberikan kesempatan untuk menjelaskan dan mengatasi kebutuhan perusahaan anda dalam pemasangan instalasi fire hydrant.

Jangan sungkan untuk menghubungi kami pada nomer 
0851 0033 3130 atau Telp/Fax (021) 5900629 

Senin, 06 Februari 2017

About Us

PT Mechatronic Mitra Solusi merupakan perusahaan general kontaktor, dan supplier. Dan merupakan perusahaan produsen/distributor/supplier panel baik ukuran standar maupun sesuai pesanan (custom). Lokasi kantor kami berada di Tangerang dan di Bekasi. Namun kami sangat berkenan untuk membantu permasalahan anda di seluruh indonesia terutama wilayah jabodetabek (jakarta, bogor, depok, tangerang, bekasi). Dan Kami sudah sangat berpengalaman dalam menangani kebutuhan perusahaan dalam instalasi hydrant, chiller, pompa industri, water treatment, saving energy, fabrikasi dan lainnya. Selain itu kami juga sebagai supplier dari perusahaan-perusahaan lainnya.
Atau anda dapat menghubungi kami untuk fast respon di email info@mechatronicgroup.com atau melalui telepon 021 5900629. Terimakasih.

Jika anda ingin mengunjungi workshop kami silahkan ikuti petunjuk arah pada tautan kami.
https://www.google.co.id/maps/place/PT.+Terada+Engineering+Indonesia/@-6.1758904,106.5652026,17z/data=!3m1!4b1!4m5!3m4!1s0x2e69ffb05fa823e5:0x29e66b02511f7413!8m2!3d-6.1758904!4d106.5673913!6m1!1e1?hl=id

- Hai pembaca General Kontraktor, Kontraktor Elektrikal & Mekanikal, Design System, Maintenance, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel general kontraktor jakarta, Artikel kontraktor jakarta, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : About Us
link : About Us

Baca juga


PT Mechatronic Mitra Solusi merupakan perusahaan general kontaktor, dan supplier. Dan merupakan perusahaan produsen/distributor/supplier panel baik ukuran standar maupun sesuai pesanan (custom). Lokasi kantor kami berada di Tangerang dan di Bekasi. Namun kami sangat berkenan untuk membantu permasalahan anda di seluruh indonesia terutama wilayah jabodetabek (jakarta, bogor, depok, tangerang, bekasi). Dan Kami sudah sangat berpengalaman dalam menangani kebutuhan perusahaan dalam instalasi hydrant, chiller, pompa industri, water treatment, saving energy, fabrikasi dan lainnya. Selain itu kami juga sebagai supplier dari perusahaan-perusahaan lainnya.
Atau anda dapat menghubungi kami untuk fast respon di email info@mechatronicgroup.com atau melalui telepon 021 5900629. Terimakasih.

Jika anda ingin mengunjungi workshop kami silahkan ikuti petunjuk arah pada tautan kami.
https://www.google.co.id/maps/place/PT.+Terada+Engineering+Indonesia/@-6.1758904,106.5652026,17z/data=!3m1!4b1!4m5!3m4!1s0x2e69ffb05fa823e5:0x29e66b02511f7413!8m2!3d-6.1758904!4d106.5673913!6m1!1e1?hl=id

Tips : Bagaimana cara Pemasangan Hydrant Pillar yang Tepat

Pemasangan Hydrant Pillar yang Tepat

Pemasangan Hydrant Pillar yang TepatHydrant pillar adalah perangkat yang mengeluarkan air dalam instalasi fire hydrant yang terpasang di luar gedung. Pemasangan Hydrant Pillar yang Tepat akan memudahkan para petugas pemadam kebakaran dalam mengambil tindakan saat terjadi kebakaran baik berupa pencarian lokasi, dan pemasangan selang pemadam. Pemasangan Hydrant Pillar yang Tepat adalah mengatur dengan jarak tertentu. Tidak boleh berdekatan atau terlalu jauh.

Pemasangan Hydrant Pillar yang Tepat menurut SNI

Pemasangan Hydrant Pillar yang Tepat jika mengacu pada Standar NFPA (National Fire Protection Association) dan SNI (Standar Nasional Indonesia) adalah sebagai berikut:
  • Penentuan Pompa Hydrant yang akan menyedot air dari tandon reservoir dan mengalirkan ke jaringan pipa dalam instalasi fire hydrant harus memperhatikan jumlah output dari hydrant pillar atau hydrant box
  • Jarak yang bagus untuk Pemasangan Hydrant Pillar yang Tepat adalah 35-38 karena panjang selang kebakaran umumnya bisa mencapai 30 meter, dan semprotan dari air bertekanan yang keluar dari nozzle bisa mencapai jarak sampai 5 meter.
  • Pada bangunan gedung yang memiliki 8 lantai atau lebih wajib menggunakan hydrant untuk mencegah api merambat pada bangunan gedung lain di sebelahnya
  • Hydrant pillar dan hydrant box diletakkan pada area yang mudah terlihat, mudah dijangkau tanpa halangan apapun sehingga sewaktu – waktu terjadi kebakaran petugas pemadam akan dengan mudah mengakses tempat tersebut. biasanya ada di ruang terbuka dekat dengan pintu darurat.

Pemasangan Hydrant Pillar yang Tepat akan menjamin fire hydrant bekerja dengan baik

Ada dua jenis hydrant pillar yang ada, pertama adalah hydrant pillar one way. Yaitu hydrant pillar yang hanya mempunyai satu lubang katup pengeluaran air yang bisa digunakan saat terjadi kebakran. Sementara jenis lainnya adalah hydrant pillar two ways, hydrant pillar ini menggunakan 2 katup utama yang bisa dimanfaatkan untuk sambungan selang saat terjadi kebakaran. Bahan pembuat hydrant pillar umumnya adalah stainless steel dan besi. Sehingga perangkat ini bisa bertahan hingga waktu yang lama. Namun inspeksi harus rutin dilakukan untuk memastikan bahwa jaringan instalasi fire hydrant dan perangkat yang terhubung dalam system pemipaan dapat bekerja dengan baik untuk memadamkan api. Untuk melakukan inspeksi fire hydrant ini anda bisa menghubungi kami di nomor 0856-1283-600 atau email info@mechatronicgroup.com.
- Hai pembaca General Kontraktor, Kontraktor Elektrikal & Mekanikal, Design System, Maintenance, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel instalasi hydrant, Artikel kontraktor industri, Artikel pemasangan hydrant, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Tips : Bagaimana cara Pemasangan Hydrant Pillar yang Tepat
link : Tips : Bagaimana cara Pemasangan Hydrant Pillar yang Tepat

Baca juga


Pemasangan Hydrant Pillar yang Tepat

Pemasangan Hydrant Pillar yang TepatHydrant pillar adalah perangkat yang mengeluarkan air dalam instalasi fire hydrant yang terpasang di luar gedung. Pemasangan Hydrant Pillar yang Tepat akan memudahkan para petugas pemadam kebakaran dalam mengambil tindakan saat terjadi kebakaran baik berupa pencarian lokasi, dan pemasangan selang pemadam. Pemasangan Hydrant Pillar yang Tepat adalah mengatur dengan jarak tertentu. Tidak boleh berdekatan atau terlalu jauh.

Pemasangan Hydrant Pillar yang Tepat menurut SNI

Pemasangan Hydrant Pillar yang Tepat jika mengacu pada Standar NFPA (National Fire Protection Association) dan SNI (Standar Nasional Indonesia) adalah sebagai berikut:
  • Penentuan Pompa Hydrant yang akan menyedot air dari tandon reservoir dan mengalirkan ke jaringan pipa dalam instalasi fire hydrant harus memperhatikan jumlah output dari hydrant pillar atau hydrant box
  • Jarak yang bagus untuk Pemasangan Hydrant Pillar yang Tepat adalah 35-38 karena panjang selang kebakaran umumnya bisa mencapai 30 meter, dan semprotan dari air bertekanan yang keluar dari nozzle bisa mencapai jarak sampai 5 meter.
  • Pada bangunan gedung yang memiliki 8 lantai atau lebih wajib menggunakan hydrant untuk mencegah api merambat pada bangunan gedung lain di sebelahnya
  • Hydrant pillar dan hydrant box diletakkan pada area yang mudah terlihat, mudah dijangkau tanpa halangan apapun sehingga sewaktu – waktu terjadi kebakaran petugas pemadam akan dengan mudah mengakses tempat tersebut. biasanya ada di ruang terbuka dekat dengan pintu darurat.

Pemasangan Hydrant Pillar yang Tepat akan menjamin fire hydrant bekerja dengan baik

Ada dua jenis hydrant pillar yang ada, pertama adalah hydrant pillar one way. Yaitu hydrant pillar yang hanya mempunyai satu lubang katup pengeluaran air yang bisa digunakan saat terjadi kebakran. Sementara jenis lainnya adalah hydrant pillar two ways, hydrant pillar ini menggunakan 2 katup utama yang bisa dimanfaatkan untuk sambungan selang saat terjadi kebakaran. Bahan pembuat hydrant pillar umumnya adalah stainless steel dan besi. Sehingga perangkat ini bisa bertahan hingga waktu yang lama. Namun inspeksi harus rutin dilakukan untuk memastikan bahwa jaringan instalasi fire hydrant dan perangkat yang terhubung dalam system pemipaan dapat bekerja dengan baik untuk memadamkan api. Untuk melakukan inspeksi fire hydrant ini anda bisa menghubungi kami di nomor 0856-1283-600 atau email info@mechatronicgroup.com.

Peraturan Tentang Sistem Fire Hydrant Yang Anda Ketahui

Peraturan Tentang Sistem Fire Hydrant

Peraturan tentang sistem fire hydrant harus diketahui oleh kontraktor, jadi kontraktor dalam bidang ini penting untuk mengetahuinya sebelum melakuakan pemasangan sistem fire hydrant. Sehingga sistem fire hydrantyang mancu pada peraturan tentang sistem fire hydrant dapat lolos standar yang telah ditetapkan oleh NFPA (National Fire Protection Association) dan SNI (Standar Nasional Indonesia).
Berikut beberapa literature yang harus diterapkan dan dikeluarkan oleh badan yang bertanggung jawab dalam Peraturan tentang sistem fire hydrant, seperti NFPA ( National Fire Protection Association) dan SNI (Standar Nasional Indonesia) :
  • NFPA-10, Standar untuk Portable Fire Extinguisher.
  • NFPA-13, Standar untuk Instalasi Sistem Springkle.
  • NFPA-14, Standar untuk Instalasi Selang dan Pipa tegak.
  • NFPA-20, Standar untuk Instalasi Pompa Sentrifugal.
  • SNI 03-1735-2000, tentang tata cara perencanaan akses bangunan dan akses lingkungan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung.
  • SNI 03-1745-2000, tentang tata cara perencanaan dan pemasangan sistem pipa tegak dan selang untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan atau gedung.

Peraturan tentang sistem fire hydrant dalam warna ciri penandaan fire hydrant dan kode standarnya

Fire hydrant merupakan sebuah terminal air untuk bantuan darurat ketika terjadi kebakaran hydrant ini juga berfungsi untuk mempermudah proses penanggulangan ketika bencana kebakaran sedang terjadi. Sistem fire hydrant merupakan sebuah fasilitas yang wajib di implementasikan bagi bangunan-bangunan public seperti gedung, hotel, rumah sakit, pasar tradisional, maupuna modern pertokoan bahkan lingkungan komplek perumahaan juga harus ada fasilitas hydrant.Dalam pemasangan sistem fire hydrant pada setiap bangunan ada peraturan tentang sistem fire hydrant yang harus diterapkan dan diketahui oleh kontraktor.
NFPA (National Fire Protection Association) secara spesifik menetapkan bahwa fire hydrant harus diwarnai dengan chrome merah, chrome yellow atau warna lain yang mudah terlihat diantaranya white, bright red, chrome silver, dan lime yellow. Disamping hal tersebut aspek paling terpenting adalah warna tersebut harus konsisten terutama dalam satu wilayah tertentu. Khusus wilayah Indonesia umumnya menggunakan warna bright red pada fire hydrant.
NFPA menyatakan bahwa secara garis besar atau umum ada perbedaan secara fungsi antara fire hydrant untuk kebutuhan perkotaan (municipal system) dan kebutuhan pribadi (private system) termasuk di dalamnya untuk pabrik, sehingga harus ada perbedaan warna dan penandaan lainya. Secara internasional warna violet (light purple) telah dikembangkan sebagai warna untuk non-potable water. Kemudian untuk warna chrome yellow telah dikembangkan sebagai warna untuk municipal system. Sedangkan untuk red dikembangkan warna untuk private system.
Untuk ciri penandaan lainnya adalah flow indicators, standar NFPA untuk topi hydrant (Bonnets) dan sumbat hydrant (caps) harus diwarnai sesuai dengan indikasi kuatnya tekanan aliran hydrant dank kode standarnya sebagai berikut :
warna ciri penandaan fire hydrant

NFPA 291, Chap. 3
  • Class C

    Les Than 500 GPM penandaanya warnanya Red
  • Class B

  • Class A


Peraturan tentang sistem fire hydrant dalam pemasangan hydrant pillar

Peraturan tentang sistem fire hydrant dalam pemasangan hydrant pillar  juga harus mengacu pada NFPA (National Fire Protection Association) dan SNI (Standar Nasional Indonesia) adalah sebagai berikut:
  • penentuan Hydrant pump (pompa fire hydrant) yang akan menyedot air dari tandon reservoir dan mengalirkan ke jaringan pipa dalam instalasi fire hydrant harus memperhatikan jumlah output dari hydrant pillar atau hydrant box
  • Jarak yang bagus dalam pemasangan hydrant pillar yaitu 35-38 karena panjang fire hose (selang pemadam kebarakan) umumnya bisa mencapai 30 meter, dan semprotan dari air bertekanan yang keluar dari nozzle bisa mencapai jarak sampai 5 meter.
  • Pada bangunan gedung yang memiliki 8 lantai atau lebih diwajibkan menggunakan sistem fire hydrant untuk mencegah api merambat pada bangunan gedung lain yana ada di sebelahnya.
  • Hydrant pillar dan hydrant box diletakkan pada area yang mudah terlihat, mudah dijangkau tanpa halangan apapun sehingga sewaktu – waktu terjadi kebakaran fire brigade (petugas pemadam) akan dengan mudah mengakses tempat tersebut. Biasanya ada di ruang terbuka dekat dengan pintu darurat dan di depan pintu utama bangunan.

Kesimpulan peraturan tentang sistem fire hydrant

Setelah kita membaca peraturan tentang sistem fire hydrant, kalian pasti lebih tahu tentang pentingnya peraturan tentang sistem fire hydrant untuk di ketahui kontraktor. Untuk menangani sistem fire hydrant dibutuhkan tenaga ahli yang sudah berpengalaman bertahun-tahun. Oleh karena hal itu kami dari PT Mechatronic Mitra Solusi siap membantu dalam melakukan desaint, instalasi, dan perencanaan fire hydrant system. Tim engineering kami yang sudah berpengalaman bertahun-tahun juga dapat melakukan inspeksi maupun maintenance terhadap fire hydrant system yang sudah ada sebelumnya. 

Hubungi kami untuk keperluan pertanyaan yang anda butuhkan mengenai fire hydrant, cooling tower, chiller, dll

(021) 5900629 atau 085100333130
Email info@mechatronicgroup.com
- Hai pembaca General Kontraktor, Kontraktor Elektrikal & Mekanikal, Design System, Maintenance, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel instalasi hydrant, Artikel kontraktor hydrant, Artikel pemasangan hydrant, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Peraturan Tentang Sistem Fire Hydrant Yang Anda Ketahui
link : Peraturan Tentang Sistem Fire Hydrant Yang Anda Ketahui

Baca juga


Peraturan Tentang Sistem Fire Hydrant

Peraturan tentang sistem fire hydrant harus diketahui oleh kontraktor, jadi kontraktor dalam bidang ini penting untuk mengetahuinya sebelum melakuakan pemasangan sistem fire hydrant. Sehingga sistem fire hydrantyang mancu pada peraturan tentang sistem fire hydrant dapat lolos standar yang telah ditetapkan oleh NFPA (National Fire Protection Association) dan SNI (Standar Nasional Indonesia).
Berikut beberapa literature yang harus diterapkan dan dikeluarkan oleh badan yang bertanggung jawab dalam Peraturan tentang sistem fire hydrant, seperti NFPA ( National Fire Protection Association) dan SNI (Standar Nasional Indonesia) :
  • NFPA-10, Standar untuk Portable Fire Extinguisher.
  • NFPA-13, Standar untuk Instalasi Sistem Springkle.
  • NFPA-14, Standar untuk Instalasi Selang dan Pipa tegak.
  • NFPA-20, Standar untuk Instalasi Pompa Sentrifugal.
  • SNI 03-1735-2000, tentang tata cara perencanaan akses bangunan dan akses lingkungan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung.
  • SNI 03-1745-2000, tentang tata cara perencanaan dan pemasangan sistem pipa tegak dan selang untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan atau gedung.

Peraturan tentang sistem fire hydrant dalam warna ciri penandaan fire hydrant dan kode standarnya

Fire hydrant merupakan sebuah terminal air untuk bantuan darurat ketika terjadi kebakaran hydrant ini juga berfungsi untuk mempermudah proses penanggulangan ketika bencana kebakaran sedang terjadi. Sistem fire hydrant merupakan sebuah fasilitas yang wajib di implementasikan bagi bangunan-bangunan public seperti gedung, hotel, rumah sakit, pasar tradisional, maupuna modern pertokoan bahkan lingkungan komplek perumahaan juga harus ada fasilitas hydrant.Dalam pemasangan sistem fire hydrant pada setiap bangunan ada peraturan tentang sistem fire hydrant yang harus diterapkan dan diketahui oleh kontraktor.
NFPA (National Fire Protection Association) secara spesifik menetapkan bahwa fire hydrant harus diwarnai dengan chrome merah, chrome yellow atau warna lain yang mudah terlihat diantaranya white, bright red, chrome silver, dan lime yellow. Disamping hal tersebut aspek paling terpenting adalah warna tersebut harus konsisten terutama dalam satu wilayah tertentu. Khusus wilayah Indonesia umumnya menggunakan warna bright red pada fire hydrant.
NFPA menyatakan bahwa secara garis besar atau umum ada perbedaan secara fungsi antara fire hydrant untuk kebutuhan perkotaan (municipal system) dan kebutuhan pribadi (private system) termasuk di dalamnya untuk pabrik, sehingga harus ada perbedaan warna dan penandaan lainya. Secara internasional warna violet (light purple) telah dikembangkan sebagai warna untuk non-potable water. Kemudian untuk warna chrome yellow telah dikembangkan sebagai warna untuk municipal system. Sedangkan untuk red dikembangkan warna untuk private system.
Untuk ciri penandaan lainnya adalah flow indicators, standar NFPA untuk topi hydrant (Bonnets) dan sumbat hydrant (caps) harus diwarnai sesuai dengan indikasi kuatnya tekanan aliran hydrant dank kode standarnya sebagai berikut :
warna ciri penandaan fire hydrant

NFPA 291, Chap. 3
  • Class C

    Les Than 500 GPM penandaanya warnanya Red
  • Class B

  • Class A


Peraturan tentang sistem fire hydrant dalam pemasangan hydrant pillar

Peraturan tentang sistem fire hydrant dalam pemasangan hydrant pillar  juga harus mengacu pada NFPA (National Fire Protection Association) dan SNI (Standar Nasional Indonesia) adalah sebagai berikut:
  • penentuan Hydrant pump (pompa fire hydrant) yang akan menyedot air dari tandon reservoir dan mengalirkan ke jaringan pipa dalam instalasi fire hydrant harus memperhatikan jumlah output dari hydrant pillar atau hydrant box
  • Jarak yang bagus dalam pemasangan hydrant pillar yaitu 35-38 karena panjang fire hose (selang pemadam kebarakan) umumnya bisa mencapai 30 meter, dan semprotan dari air bertekanan yang keluar dari nozzle bisa mencapai jarak sampai 5 meter.
  • Pada bangunan gedung yang memiliki 8 lantai atau lebih diwajibkan menggunakan sistem fire hydrant untuk mencegah api merambat pada bangunan gedung lain yana ada di sebelahnya.
  • Hydrant pillar dan hydrant box diletakkan pada area yang mudah terlihat, mudah dijangkau tanpa halangan apapun sehingga sewaktu – waktu terjadi kebakaran fire brigade (petugas pemadam) akan dengan mudah mengakses tempat tersebut. Biasanya ada di ruang terbuka dekat dengan pintu darurat dan di depan pintu utama bangunan.

Kesimpulan peraturan tentang sistem fire hydrant

Setelah kita membaca peraturan tentang sistem fire hydrant, kalian pasti lebih tahu tentang pentingnya peraturan tentang sistem fire hydrant untuk di ketahui kontraktor. Untuk menangani sistem fire hydrant dibutuhkan tenaga ahli yang sudah berpengalaman bertahun-tahun. Oleh karena hal itu kami dari PT Mechatronic Mitra Solusi siap membantu dalam melakukan desaint, instalasi, dan perencanaan fire hydrant system. Tim engineering kami yang sudah berpengalaman bertahun-tahun juga dapat melakukan inspeksi maupun maintenance terhadap fire hydrant system yang sudah ada sebelumnya. 

Hubungi kami untuk keperluan pertanyaan yang anda butuhkan mengenai fire hydrant, cooling tower, chiller, dll

(021) 5900629 atau 085100333130
Email info@mechatronicgroup.com

Memahami Pompa Benam (Submersible Pump)

jual pompa submersible


Seperti Nostalgia saja, hari ini saya menerima laporan dari bagian Maintenance satu Pompa Submersible yang dimiliki perusahaan bermasalah.  Saya teringat dengan kejadian yang samasetahun lalu saat bekerja di industri pengolahan makanan di Denpasar, pompa submersible yang mensuplai air untuk proses produksi debitnya turun drastis, dari beberapa pompa, titik inilah yang memiliki debit terbesar. akibatnya cadangan air yang kami miliki benar-benar minim.  Perlu anda ketahui industri pengolahan makanan memerlukan air dalam jumlah besar per hari, mengingat kejadian itu, benar-benar merepotkan. Endingnya kurang lebih mirip, diangkat, bagian maintenance melakukan cleaning, sialnya saat dipasang kembali, ternyata tetap tidak berfungsi bahkan mati total.
jual pompa benam
Instalasi Pompa Submersible
 Lupakan kesialan kami. Dua kali kejadian ini sudah lebih dari cukup bagi kami untuk belajar. Saya harap apa yang saya sampaikan bermanfaat bagi anda.

Pompa Submersible
Pompa Submersible (pompa benam) disebut juga dengan electric submersible pump (ESP ) adalah pompa yang dioperasikan di dalam air dan akan mengalami kerusakan jika dioperasikan dalam keadaan tidak terdapat air terus-menerus. Jenis pompa ini mempunyai tinggi minimal air yang dapat dipompa dan harus dipenuhi ketika bekerja agar life time pompa tersebut lama. Pompa jenis ini bertipe pompa sentrifugal. Pompa sentrifugal sendiri prinsip kerjanya mengubah energi kinetis (kecepatan) cairan menjadi energi potensial (dinamis) melalui suatu impeller yang berputar dalam casing.
jasa pemasangan pompa benam
Komponen Pompa Submersible
Prinsip kerja pompa jenis ini berbeda dengan jenis Jet Pump. Jika pompa yang saya sebut erakhir bekerja dengan cara menyedot air, jenis pompa submersible bekrja dengan mendorong air ke permukaan. 
Berikut kelebihan dari jenis pompa submersible :
1.  Biaya perwatan yang rendah
2.  Tidak bising, karena berada dalam sumur
3.  Pompa memiliki pendingin alami, karena posisinya terendam dalam air
4. System pompa tidak menggunakan shaft penggerak yang panjang dan bearing, jadi  problem yang biasa terjadi pada pompa permukaan ( Jet Pump ) seperti keausan bearing dan shaft tidak terjadi.

Detail  Parts Drawing 
Metabo SUBMERSIBLE PRESSURE PUMP TDP1000/7/025010011610 Spare Parts

1 - MULTI-ADAPTOR 2X1"AGX1"TÃŒLLE X3/4"AGX3/4MET-0903018410.0
2 - O-RING 28.25X2.62 ETMET-7632633054.0
3 - CHECK VALVEMET-7831609421.1
7 - CAPACITOR 12.5UF/400V ETMET-8050171656.1
8 - SLEEVE. CABLE SUPPORT ETMET-1341182251.1
9 - CLAMPING RING ETMET-1341182243.8
11 - CROSS REC'D PAN HEAD TAP.SCREW ST 4.2X32MET-6172006963.6
12 - RAISED CHEESE HEAD SCREWMET-6123022619.7
13 - SERRATED LOCK WASHERMET-6304084020.27
14 - MEDIUM WASHERMET-6300016330.61
19 - ELECTRIC MOTOR ASSEMBLY ETMET-8012633093.0
21 - PACKING RINGS ETMET-1349633023.1
23 - O-RING 90X5.4 ETMET-7632182222.4
24 - O-RING ETMET-7632633046.1
25 - PUMP CASING ETMET-1341633172.1
26 - O-RING ETMET-7632633062.2
28 - DIFFUSOR SUPPORT ETMET-1349633163.0
31 - PACKING RING ETMET-1349633031.1
32 - IMPELLER ETMET-1341633148.0
33 - O-RING ETMET-7632633070.0
34 - DIFFUSOR ETMET-1349633139.1
35 - DIFFUSOR LOCK ETMET-1349633120.1
38 - STAINLESS STEEL FILTER ETMET-1349633112.0
39 - BOTTOM PANEL ETMET-1341633105.1
40 - CAP ETMET-1349633082.1


Langkah Perbaikan  Pompa Submersible



Debit air yang lebih kecil merupakan tanda-tanda pompa mengalami masalah. Jika tidak ditangani  masalah matinya pompa tinggal menunggu waktu.

Untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi, berikut langkah yang pernah dan biasa kami lakukan.
1. Jika pompa mati, cek Capasitor. Ganti terlebih dahulu jika komponen ini  tidak berfungsi.

2. Sambil di running, cek Ampere kabel power saat  pompa running. Jika lebih cukup tinggi ( > 10 A ) ada beberapa kemungkinan, 1)  motor mendapat beban cukup berat. ( Benda asing  seperti  endapan tanah merah, tanah kapur, dll.), volume air sudah berkurang, pompa bekerja dalam air dengan batas sangat minimum/kering dalam waktu yang lama, dan 3) lilitan kumparan stator bermasalah..

3. Instalasi pompa submersible standard dilengkapi  safety untuk mendeteksi kedalaman air berupa sensor electroda. Jika sensor ini dalam kondisi baik, turunnya kedalaman air dalam batas minimum akan terdeteksi, dan automatis memutus power ke motor.
Sensor Electroda

Beberapa teknisi kadang hanya mengandalkan TOR ( Thermal Overload Relay ) yang terpasang pada Contactor untuk mendeteksi kondisi pompa dan kedalaman air. Biasanya logika yang dipakai, saat kedalaman air berada dalam batas minimum, motor akan berputar dalam kondisi kering, ini akan menyebabkan kenaikan temperature motor dan ampere motor. Kenaikan dalam batas setting ampere pada TOR akan menyebabkan Contactor memutus hubungan power.
Namun teknik ini sangat tidak disarankan, prinsipnya kedalaman air tanah harus dideteksi dengan sensor yang mendeteksi kondisi langsung. Dalam jangka panjang penggunaan setting ampere pada TOR menyebabkan lilitan stator bermasalah ( short ).

4. Perhatikan  debit air, jika semburan awal tinggi kemudian melemah, kemungkinan besar volume air dalam sumur  berkurang. Jika semburannya lemah mulai dari awal motor running, ini tanda-tanda problem dari motor.

5. Angkat pompa submersible ke permukaan. Periksa kondisi fisik, adakah benda asing yang menghambat putaran shaft atau impeler. Kami pernah temui tali rafia terlilit, entah dari mana datangnya makhluk ini.
Cek Pompa Submersible
6. Cek ulang Level  kedalaman air dengan menggunakan tali ber-pemberat. Ukur  kedalaman air dan  jarak permukaan ke dasar. Saya juga pernah temui, sumur yang longsor dibagian dasarnya, kemungkinan struktur tanah labil atau efek getaran  gempa. inormasi ini penting saat penempatan titik pompa dan setting posisi sensor electroda.

7. Jika anda yakin tidak ada masalah dengan volume air dalam sumur. Fokuslaah untuk perbaiki pompa

8. Jika anda merasa yakin untuk melakukan cleaning, berilah tanda terlebih dahulu sepanjang bodi casing penutup impeler, untuk memastikan posisi pasang seperti awal. Buka impeller satu persatu, cuci lalu pasang kembali. Setelah itu buka impeller  berikutnya.

9. Periksa kondisi impeller, dan shaft. Jika sudah aus atau cacat , catat Type pompa submersible anda, lalu  dapatkan parts original di suplier resmi.
Impeller kondisi Not Ok
10. Cek tahanan lilitan kumparan pada rotor, jika tahanan menunjukkan nilai yang rendah, menunjukkan kumparan bermasalah, misal bocor. Jika anda menemui masalah ini, saya sarankan untuk mengganti dengan pompa yang baru.

11. Jika sudah  selesai cleaning dan pompa dirakit kembali. Test terlebih dahulu didalam bak air, debit air keluar dan ampere motor.

12. Jika tidak ada perubahan, jangan diteruskan eksperimen anda. Segera hubungi  Service Pompa resmi dan terpercaya. Setelah selesai service, minta pompa ditest kembali dan lihat ampere motor saat running. Jika masih cukup tingggi ( >10 A ), jangan diterima. Perbaikan belum  complete.

12. Saya rekomendasikan pemasangan dilakukan oleh  petugas service, ini penting jika anda ingin mendapat garansi perbaikan

13. Bersiaplah untuk kecewa, jika pompa submersible anda tidak dapat di repair.  Solusinya hanya satu, beli baru. Ini yang terjadi satu tahun lalu, tanpa rasa bersalah, si tukang service bilang seharusnya kami menservice pompa secara rutin dengan perhitungan  satu paket. Angkat, Cleaning, dan pasang kembali.  Saran yang aneh, bukannya  kami pakai submersible supaya biaya perawatannya murah ?

Penutup
Perhitungan yang tepat antara suplay dan tingkat konsumsi sangat penting.  Idealnya Suplay lebih besar dari pada tingkat konsumsi. Namun jika anda memiliki titik sumber yang terbatas, penggunaan Tankl air atau Ground Tank merupakan solusi yang lebih baik. Untuk mengetahui debit titik air, biasakan memasang meteran air di out put  pompa, dan buatlah jadwal inspeksi debit, rutin setiap hari.

Air merupakan  sumber daya alam yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia dan industri. Konsumsi air tanah dengan hemat dan secukupnya, memiliki lahan hijau dan sumur-sumur resapan di sekitar pabrik akan menjamin kelangsungan ketersediaan air dalam jangka waktu yang yang lama.

Semoga artikel ini bermanfaat



- Hai pembaca General Kontraktor, Kontraktor Elektrikal & Mekanikal, Design System, Maintenance, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel jual pompa benam, Artikel jual pompa industri, Artikel pompa air, Artikel pompa benam, Artikel pompa submersible, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Memahami Pompa Benam (Submersible Pump)
link : Memahami Pompa Benam (Submersible Pump)

Baca juga


jual pompa submersible


Seperti Nostalgia saja, hari ini saya menerima laporan dari bagian Maintenance satu Pompa Submersible yang dimiliki perusahaan bermasalah.  Saya teringat dengan kejadian yang samasetahun lalu saat bekerja di industri pengolahan makanan di Denpasar, pompa submersible yang mensuplai air untuk proses produksi debitnya turun drastis, dari beberapa pompa, titik inilah yang memiliki debit terbesar. akibatnya cadangan air yang kami miliki benar-benar minim.  Perlu anda ketahui industri pengolahan makanan memerlukan air dalam jumlah besar per hari, mengingat kejadian itu, benar-benar merepotkan. Endingnya kurang lebih mirip, diangkat, bagian maintenance melakukan cleaning, sialnya saat dipasang kembali, ternyata tetap tidak berfungsi bahkan mati total.
jual pompa benam
Instalasi Pompa Submersible
 Lupakan kesialan kami. Dua kali kejadian ini sudah lebih dari cukup bagi kami untuk belajar. Saya harap apa yang saya sampaikan bermanfaat bagi anda.

Pompa Submersible
Pompa Submersible (pompa benam) disebut juga dengan electric submersible pump (ESP ) adalah pompa yang dioperasikan di dalam air dan akan mengalami kerusakan jika dioperasikan dalam keadaan tidak terdapat air terus-menerus. Jenis pompa ini mempunyai tinggi minimal air yang dapat dipompa dan harus dipenuhi ketika bekerja agar life time pompa tersebut lama. Pompa jenis ini bertipe pompa sentrifugal. Pompa sentrifugal sendiri prinsip kerjanya mengubah energi kinetis (kecepatan) cairan menjadi energi potensial (dinamis) melalui suatu impeller yang berputar dalam casing.
jasa pemasangan pompa benam
Komponen Pompa Submersible
Prinsip kerja pompa jenis ini berbeda dengan jenis Jet Pump. Jika pompa yang saya sebut erakhir bekerja dengan cara menyedot air, jenis pompa submersible bekrja dengan mendorong air ke permukaan. 
Berikut kelebihan dari jenis pompa submersible :
1.  Biaya perwatan yang rendah
2.  Tidak bising, karena berada dalam sumur
3.  Pompa memiliki pendingin alami, karena posisinya terendam dalam air
4. System pompa tidak menggunakan shaft penggerak yang panjang dan bearing, jadi  problem yang biasa terjadi pada pompa permukaan ( Jet Pump ) seperti keausan bearing dan shaft tidak terjadi.

Detail  Parts Drawing 
Metabo SUBMERSIBLE PRESSURE PUMP TDP1000/7/025010011610 Spare Parts

1 - MULTI-ADAPTOR 2X1"AGX1"TÃŒLLE X3/4"AGX3/4MET-0903018410.0
2 - O-RING 28.25X2.62 ETMET-7632633054.0
3 - CHECK VALVEMET-7831609421.1
7 - CAPACITOR 12.5UF/400V ETMET-8050171656.1
8 - SLEEVE. CABLE SUPPORT ETMET-1341182251.1
9 - CLAMPING RING ETMET-1341182243.8
11 - CROSS REC'D PAN HEAD TAP.SCREW ST 4.2X32MET-6172006963.6
12 - RAISED CHEESE HEAD SCREWMET-6123022619.7
13 - SERRATED LOCK WASHERMET-6304084020.27
14 - MEDIUM WASHERMET-6300016330.61
19 - ELECTRIC MOTOR ASSEMBLY ETMET-8012633093.0
21 - PACKING RINGS ETMET-1349633023.1
23 - O-RING 90X5.4 ETMET-7632182222.4
24 - O-RING ETMET-7632633046.1
25 - PUMP CASING ETMET-1341633172.1
26 - O-RING ETMET-7632633062.2
28 - DIFFUSOR SUPPORT ETMET-1349633163.0
31 - PACKING RING ETMET-1349633031.1
32 - IMPELLER ETMET-1341633148.0
33 - O-RING ETMET-7632633070.0
34 - DIFFUSOR ETMET-1349633139.1
35 - DIFFUSOR LOCK ETMET-1349633120.1
38 - STAINLESS STEEL FILTER ETMET-1349633112.0
39 - BOTTOM PANEL ETMET-1341633105.1
40 - CAP ETMET-1349633082.1


Langkah Perbaikan  Pompa Submersible



Debit air yang lebih kecil merupakan tanda-tanda pompa mengalami masalah. Jika tidak ditangani  masalah matinya pompa tinggal menunggu waktu.

Untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi, berikut langkah yang pernah dan biasa kami lakukan.
1. Jika pompa mati, cek Capasitor. Ganti terlebih dahulu jika komponen ini  tidak berfungsi.

2. Sambil di running, cek Ampere kabel power saat  pompa running. Jika lebih cukup tinggi ( > 10 A ) ada beberapa kemungkinan, 1)  motor mendapat beban cukup berat. ( Benda asing  seperti  endapan tanah merah, tanah kapur, dll.), volume air sudah berkurang, pompa bekerja dalam air dengan batas sangat minimum/kering dalam waktu yang lama, dan 3) lilitan kumparan stator bermasalah..

3. Instalasi pompa submersible standard dilengkapi  safety untuk mendeteksi kedalaman air berupa sensor electroda. Jika sensor ini dalam kondisi baik, turunnya kedalaman air dalam batas minimum akan terdeteksi, dan automatis memutus power ke motor.
Sensor Electroda

Beberapa teknisi kadang hanya mengandalkan TOR ( Thermal Overload Relay ) yang terpasang pada Contactor untuk mendeteksi kondisi pompa dan kedalaman air. Biasanya logika yang dipakai, saat kedalaman air berada dalam batas minimum, motor akan berputar dalam kondisi kering, ini akan menyebabkan kenaikan temperature motor dan ampere motor. Kenaikan dalam batas setting ampere pada TOR akan menyebabkan Contactor memutus hubungan power.
Namun teknik ini sangat tidak disarankan, prinsipnya kedalaman air tanah harus dideteksi dengan sensor yang mendeteksi kondisi langsung. Dalam jangka panjang penggunaan setting ampere pada TOR menyebabkan lilitan stator bermasalah ( short ).

4. Perhatikan  debit air, jika semburan awal tinggi kemudian melemah, kemungkinan besar volume air dalam sumur  berkurang. Jika semburannya lemah mulai dari awal motor running, ini tanda-tanda problem dari motor.

5. Angkat pompa submersible ke permukaan. Periksa kondisi fisik, adakah benda asing yang menghambat putaran shaft atau impeler. Kami pernah temui tali rafia terlilit, entah dari mana datangnya makhluk ini.
Cek Pompa Submersible
6. Cek ulang Level  kedalaman air dengan menggunakan tali ber-pemberat. Ukur  kedalaman air dan  jarak permukaan ke dasar. Saya juga pernah temui, sumur yang longsor dibagian dasarnya, kemungkinan struktur tanah labil atau efek getaran  gempa. inormasi ini penting saat penempatan titik pompa dan setting posisi sensor electroda.

7. Jika anda yakin tidak ada masalah dengan volume air dalam sumur. Fokuslaah untuk perbaiki pompa

8. Jika anda merasa yakin untuk melakukan cleaning, berilah tanda terlebih dahulu sepanjang bodi casing penutup impeler, untuk memastikan posisi pasang seperti awal. Buka impeller satu persatu, cuci lalu pasang kembali. Setelah itu buka impeller  berikutnya.

9. Periksa kondisi impeller, dan shaft. Jika sudah aus atau cacat , catat Type pompa submersible anda, lalu  dapatkan parts original di suplier resmi.
Impeller kondisi Not Ok
10. Cek tahanan lilitan kumparan pada rotor, jika tahanan menunjukkan nilai yang rendah, menunjukkan kumparan bermasalah, misal bocor. Jika anda menemui masalah ini, saya sarankan untuk mengganti dengan pompa yang baru.

11. Jika sudah  selesai cleaning dan pompa dirakit kembali. Test terlebih dahulu didalam bak air, debit air keluar dan ampere motor.

12. Jika tidak ada perubahan, jangan diteruskan eksperimen anda. Segera hubungi  Service Pompa resmi dan terpercaya. Setelah selesai service, minta pompa ditest kembali dan lihat ampere motor saat running. Jika masih cukup tingggi ( >10 A ), jangan diterima. Perbaikan belum  complete.

12. Saya rekomendasikan pemasangan dilakukan oleh  petugas service, ini penting jika anda ingin mendapat garansi perbaikan

13. Bersiaplah untuk kecewa, jika pompa submersible anda tidak dapat di repair.  Solusinya hanya satu, beli baru. Ini yang terjadi satu tahun lalu, tanpa rasa bersalah, si tukang service bilang seharusnya kami menservice pompa secara rutin dengan perhitungan  satu paket. Angkat, Cleaning, dan pasang kembali.  Saran yang aneh, bukannya  kami pakai submersible supaya biaya perawatannya murah ?

Penutup
Perhitungan yang tepat antara suplay dan tingkat konsumsi sangat penting.  Idealnya Suplay lebih besar dari pada tingkat konsumsi. Namun jika anda memiliki titik sumber yang terbatas, penggunaan Tankl air atau Ground Tank merupakan solusi yang lebih baik. Untuk mengetahui debit titik air, biasakan memasang meteran air di out put  pompa, dan buatlah jadwal inspeksi debit, rutin setiap hari.

Air merupakan  sumber daya alam yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia dan industri. Konsumsi air tanah dengan hemat dan secukupnya, memiliki lahan hijau dan sumur-sumur resapan di sekitar pabrik akan menjamin kelangsungan ketersediaan air dalam jangka waktu yang yang lama.

Semoga artikel ini bermanfaat



Kamis, 13 Oktober 2016

Bagaimana Menentukan Jumlah Lift dalam Gedung


Sebelum membuat sebuah gedung kita perlu merancang dulu kebutuhannya. Berapakah  jumlah orang didalam gedung tersebut, apa fungsi dari gedung tersebut. Akan sangat disayangkan apabila gedung yang tinggi dan mewah tidak memiliki lift yang mendukung untuk mengantarkan penghuninya dengan efektif.

Kapasitas lift sendiri dapat di definisikan dalam handling capacity, yaitu berapa banyak orang yang dapat diangkut / diantar dalam rentang waktu tertentu (biasanya 5 menit / 300 detik). Sedangkan faktor yang mempengaruhi handling capacity sendiri adalah : Jumlah lift,  jumlah penumpang dan kecepatan lift nya.

Untuk setiap perbedaan fungsi gedung berbeda juga kapasitas yang diinginkan. Sebagai contoh: Dalam merancang lift untuk kantor / office building diharapkan dalam 5 menit sekitar 11-15% dari populasinya dapat terangkut. Hal ini dikarenakan adanya lonjakan pengunjung saat jam masuk kerja. Sedangkan untuk apartement / hotel handling capacity yang diharapkan lebih kecil dari gedung kantor dikarenakan interval datangnya pengunjung yang lebih merata.

Kebutuhan lift sendiri sangat penting direncanakan dari awal. Karena apabila pembangunan gedung sudah selesai, sangat susah untuk merubah atau menambah jumlah lift atau merubah kecepatan lift . Karena itu pastikan kebutuhan lift sebelum membeli lift.

Berikut guide line untuk penentuan jumlah elevator :


1. FAKTOR BEBAN PUNCAK LIFT (PEAK LOAD FACTOR)
Beban puncak lift tergantung :
- jenis gedung
- lokasi gedung
di Indonesia,
kantor : 4% dari jumlah penghuni gedung
flat : 3% dari jumlah penghuni gedung
hotel : 5% dari jumlah penghuni gedung
RS : 5% dari jumlah penghuni gedung
Taksiran kepadatan pengguna gedung per m2
perkantoran : 4 m2/orang
flat : 3 m2 /orang
hotel : 5 m2/orang

2. WAKTU PERJALANAN BOLAK-BALIK LIFT (ROUND TRIP TIME)
Waktu yang diperlukan lift berjalan bolak-balik dari lantai terbawah hingga teratas (dalam zone), termasuk waktu berhenti, pemumpang keluar masuk lift dan pintu membuka dan menutup di setiap lantai tingkat, dengan kapasitas “m“ orang, dirinci sebagai berikut :
1. Penumpang masuk lift di lt dasar = 1.5*m detik/orang
2. Pintu lift menutup di lantai dasar = 2 detik
3. Pintu lift membuka dan menutup di setiap lantai = (n-1)*2 detik
4. Penumpang keluar per lantai = {(n-1)*m}/{(n-1)*1.5} detik
= 1.5*m detik
5. Perjalanan bolak balik lift (dasar ke atas) = (2(n-1)*h)/s detik
6. Pintu lift membuka di lantai dasar = 2 detik
dengan,
h = tinggi lantai ke lantai (m)
m = kapasitas lift (orang)
n = jumlah lantai/zone (buah)
s = kecepatan lift (m/s)
Jumlah = T = ((2h+4s)(n-1)+s(3m+4))/s detik


3. KAPASITAS ELEVATOR (LIFT)
- Daya muat atau kapasitas , tergantung pabrikan.
– Lazimnya : 5 s.d 20 orang
– Untuk kebutuhan khusus : 50 orang (double deck)

Penentuan kapasitas Lift harus direncanakan dengan mempertimbangkan kondisi waktu puncak dimana terjadi konsentrasi penumpang tertinggi.
Disarankan,
a. Untuk gedung kecil ~ menengah, kapasitas passanger ≥ 15 penumpang load kapacity of 1000 kg)
b. Untuk gedung tinggi/hotel, kapasitas passanger passanger ≥ 24 penumpang (load kapacity of 1600 kg)
c. Pintu lift sebaiknya didesain terbuka dari tengah dan ukuran lebar ruang masuk disarankan selebar mungkin dengan tetap mempertimbangkan ukuran dimensi kedalaman ruang elevator.

4. KECEPATAN ELEVATOR (LIFT)
Waktu yang dibutuhkan untuk bergerak dari lantai paling atas ke lantai paling bawah tidak lebih dari 30 detik.
- kecepatan dipilih tergantung tinggi gedung
- makin tinggi gedung, makin cepat lift
- kecepatan mempengaruhi :
- waktu bolak-balik lift
- waktu menunggu lift
- sebagai batas kecepatan diambil gerak jatuh bebas oleh gaya tarik bumi ( 10 mtr/dt)
- kecepatan rendah lift = 1 mt /detik
- kecepatan tinggi lift = mendekati 10 mtr/detik

Hubungan antara kecepatan elevator dan jumlah lantai adalah sebagai berikut :

5. JUMLAH ELEVATOR (LIFT) 
- Pada gedung tinggi, dibagi perzona vertikal
– Pembagian dalam zona untuk menghemat lift
– tinggi 1 zona = +/- 20 lantai
N = (2*n*T(A2-M3))/(3*m*(n*T+40000)) buah lift




- dihitung seteliti mungkin,

Untuk Zone lebih dari 1, dapat dihitung dengan persaman sebagai berikut :
N = (2*n*T(A2-M3))/(3*m*(n*T+40000)) buah lift
Zone 2 (Lt dasar s.d Lantai “x”) :
N2 = (2*a*n2*T2*P)/(600*a”*m+3*m*n2*T2*P)
N1 = (2*n1*T1*P(a-6*m))/(3*m(200*a”+ n1*T1*P)


6. WAKTU MENUNGGU LIFT 
Kesabaran orang menunggu tergantung kota, negara (kota besar kurang sabar)
- waktu tunggu, – 30 detik (perkantoran)
- 60 detik ()
- waktu menunggu = (waktu bolak-balik/jumlah lift)
W = T/N detik


7. TENAGA/ENERGI LISTRIK (UNTUK LIFT) 
Energi yang dibutuhkan lift dengan,
- kapasitas = m orang
- kecepatan = s mtr/detik
adalah sama dengan energi potensial lfit berikut muatannya.
- untuk menghemat listrik, tinggi gedung dibatasi
- tenaga listrik yang dibutuhkan hanya untuk mengerek muatan lift saja
- lift dalam keadaan kosong dapat dibuat seimbang oleh bandul (counterweight) lift
- jika 1 orang = 75 kg, dengan kapasitas (m) orang, maka energi potensial setinggi “h” meter
(tinggi lantai ke lantai) = 75*m*h kgm
Ini ditempuh dalam h/s detik.

Daya = (kerja/waktu)             = (75*m*h)/(h/s)
= 75*m*s kgm/det
= m*s HP
1 HP = 0.746 kWatt
Daya (E) = (0.746)*m*s kWatt
8. PENENTUAN SERVICE FLOOR
Tujuan dilakukan pembagian zone untuk masing-masing lift/group lift ditujukan untuk menurunkan waktu transportasi, meningkatkan rental rates dsb.
Pembagian zone mengacu pada pembaain elevator service terhadap jumlah zone, dan instalasi elevator group ditujukan untuk masing-masing zone.
Disarankan, sebaiknya ditentukan area service 10 ~ 15 lantai untuk masing-masing zone.

Rules of Tumb
1. Untuk bangunan tinggi, 1 orang = 11,65 m2 Lantai
2. Jumlah penghuni/pemakai gedung :
-  225 s.d 250 orang = 1 elevator
– tinggi bangunan kurang dari 20 lantai
– typical floor lebih dari 930 m2
3. 1 (satu) elevator service untuk +/- 27800 m2 Lantai
4. Ratio elevator service dengan elevator penumpang pada Hotel
0.5 : 1 atau 0.6 : 1
Referensi :
1. Thosiba Inverter High Speed PMSM Gaerless Elevator, distributed by Thosiba Elevator and Building System Corporation.
2. Mekanikal Elektrikal by Sunarno, PENERBIT ANDI
3. Buku catatan mas gilang (itb archie ’98)
4.http://elevatorescalator.wordpress.com
5. http://q1en.wordpress.com
- Hai pembaca General Kontraktor, Kontraktor Elektrikal & Mekanikal, Design System, Maintenance, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel general kontraktor, Artikel instalasi lift, Artikel kontraktor industri, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Bagaimana Menentukan Jumlah Lift dalam Gedung
link : Bagaimana Menentukan Jumlah Lift dalam Gedung

Baca juga



Sebelum membuat sebuah gedung kita perlu merancang dulu kebutuhannya. Berapakah  jumlah orang didalam gedung tersebut, apa fungsi dari gedung tersebut. Akan sangat disayangkan apabila gedung yang tinggi dan mewah tidak memiliki lift yang mendukung untuk mengantarkan penghuninya dengan efektif.

Kapasitas lift sendiri dapat di definisikan dalam handling capacity, yaitu berapa banyak orang yang dapat diangkut / diantar dalam rentang waktu tertentu (biasanya 5 menit / 300 detik). Sedangkan faktor yang mempengaruhi handling capacity sendiri adalah : Jumlah lift,  jumlah penumpang dan kecepatan lift nya.

Untuk setiap perbedaan fungsi gedung berbeda juga kapasitas yang diinginkan. Sebagai contoh: Dalam merancang lift untuk kantor / office building diharapkan dalam 5 menit sekitar 11-15% dari populasinya dapat terangkut. Hal ini dikarenakan adanya lonjakan pengunjung saat jam masuk kerja. Sedangkan untuk apartement / hotel handling capacity yang diharapkan lebih kecil dari gedung kantor dikarenakan interval datangnya pengunjung yang lebih merata.

Kebutuhan lift sendiri sangat penting direncanakan dari awal. Karena apabila pembangunan gedung sudah selesai, sangat susah untuk merubah atau menambah jumlah lift atau merubah kecepatan lift . Karena itu pastikan kebutuhan lift sebelum membeli lift.

Berikut guide line untuk penentuan jumlah elevator :


1. FAKTOR BEBAN PUNCAK LIFT (PEAK LOAD FACTOR)
Beban puncak lift tergantung :
- jenis gedung
- lokasi gedung
di Indonesia,
kantor : 4% dari jumlah penghuni gedung
flat : 3% dari jumlah penghuni gedung
hotel : 5% dari jumlah penghuni gedung
RS : 5% dari jumlah penghuni gedung
Taksiran kepadatan pengguna gedung per m2
perkantoran : 4 m2/orang
flat : 3 m2 /orang
hotel : 5 m2/orang

2. WAKTU PERJALANAN BOLAK-BALIK LIFT (ROUND TRIP TIME)
Waktu yang diperlukan lift berjalan bolak-balik dari lantai terbawah hingga teratas (dalam zone), termasuk waktu berhenti, pemumpang keluar masuk lift dan pintu membuka dan menutup di setiap lantai tingkat, dengan kapasitas “m“ orang, dirinci sebagai berikut :
1. Penumpang masuk lift di lt dasar = 1.5*m detik/orang
2. Pintu lift menutup di lantai dasar = 2 detik
3. Pintu lift membuka dan menutup di setiap lantai = (n-1)*2 detik
4. Penumpang keluar per lantai = {(n-1)*m}/{(n-1)*1.5} detik
= 1.5*m detik
5. Perjalanan bolak balik lift (dasar ke atas) = (2(n-1)*h)/s detik
6. Pintu lift membuka di lantai dasar = 2 detik
dengan,
h = tinggi lantai ke lantai (m)
m = kapasitas lift (orang)
n = jumlah lantai/zone (buah)
s = kecepatan lift (m/s)
Jumlah = T = ((2h+4s)(n-1)+s(3m+4))/s detik


3. KAPASITAS ELEVATOR (LIFT)
- Daya muat atau kapasitas , tergantung pabrikan.
– Lazimnya : 5 s.d 20 orang
– Untuk kebutuhan khusus : 50 orang (double deck)

Penentuan kapasitas Lift harus direncanakan dengan mempertimbangkan kondisi waktu puncak dimana terjadi konsentrasi penumpang tertinggi.
Disarankan,
a. Untuk gedung kecil ~ menengah, kapasitas passanger ≥ 15 penumpang load kapacity of 1000 kg)
b. Untuk gedung tinggi/hotel, kapasitas passanger passanger ≥ 24 penumpang (load kapacity of 1600 kg)
c. Pintu lift sebaiknya didesain terbuka dari tengah dan ukuran lebar ruang masuk disarankan selebar mungkin dengan tetap mempertimbangkan ukuran dimensi kedalaman ruang elevator.

4. KECEPATAN ELEVATOR (LIFT)
Waktu yang dibutuhkan untuk bergerak dari lantai paling atas ke lantai paling bawah tidak lebih dari 30 detik.
- kecepatan dipilih tergantung tinggi gedung
- makin tinggi gedung, makin cepat lift
- kecepatan mempengaruhi :
- waktu bolak-balik lift
- waktu menunggu lift
- sebagai batas kecepatan diambil gerak jatuh bebas oleh gaya tarik bumi ( 10 mtr/dt)
- kecepatan rendah lift = 1 mt /detik
- kecepatan tinggi lift = mendekati 10 mtr/detik

Hubungan antara kecepatan elevator dan jumlah lantai adalah sebagai berikut :

5. JUMLAH ELEVATOR (LIFT) 
- Pada gedung tinggi, dibagi perzona vertikal
– Pembagian dalam zona untuk menghemat lift
– tinggi 1 zona = +/- 20 lantai
N = (2*n*T(A2-M3))/(3*m*(n*T+40000)) buah lift




- dihitung seteliti mungkin,

Untuk Zone lebih dari 1, dapat dihitung dengan persaman sebagai berikut :
N = (2*n*T(A2-M3))/(3*m*(n*T+40000)) buah lift
Zone 2 (Lt dasar s.d Lantai “x”) :
N2 = (2*a*n2*T2*P)/(600*a”*m+3*m*n2*T2*P)
N1 = (2*n1*T1*P(a-6*m))/(3*m(200*a”+ n1*T1*P)


6. WAKTU MENUNGGU LIFT 
Kesabaran orang menunggu tergantung kota, negara (kota besar kurang sabar)
- waktu tunggu, – 30 detik (perkantoran)
- 60 detik ()
- waktu menunggu = (waktu bolak-balik/jumlah lift)
W = T/N detik


7. TENAGA/ENERGI LISTRIK (UNTUK LIFT) 
Energi yang dibutuhkan lift dengan,
- kapasitas = m orang
- kecepatan = s mtr/detik
adalah sama dengan energi potensial lfit berikut muatannya.
- untuk menghemat listrik, tinggi gedung dibatasi
- tenaga listrik yang dibutuhkan hanya untuk mengerek muatan lift saja
- lift dalam keadaan kosong dapat dibuat seimbang oleh bandul (counterweight) lift
- jika 1 orang = 75 kg, dengan kapasitas (m) orang, maka energi potensial setinggi “h” meter
(tinggi lantai ke lantai) = 75*m*h kgm
Ini ditempuh dalam h/s detik.

Daya = (kerja/waktu)             = (75*m*h)/(h/s)
= 75*m*s kgm/det
= m*s HP
1 HP = 0.746 kWatt
Daya (E) = (0.746)*m*s kWatt
8. PENENTUAN SERVICE FLOOR
Tujuan dilakukan pembagian zone untuk masing-masing lift/group lift ditujukan untuk menurunkan waktu transportasi, meningkatkan rental rates dsb.
Pembagian zone mengacu pada pembaain elevator service terhadap jumlah zone, dan instalasi elevator group ditujukan untuk masing-masing zone.
Disarankan, sebaiknya ditentukan area service 10 ~ 15 lantai untuk masing-masing zone.

Rules of Tumb
1. Untuk bangunan tinggi, 1 orang = 11,65 m2 Lantai
2. Jumlah penghuni/pemakai gedung :
-  225 s.d 250 orang = 1 elevator
– tinggi bangunan kurang dari 20 lantai
– typical floor lebih dari 930 m2
3. 1 (satu) elevator service untuk +/- 27800 m2 Lantai
4. Ratio elevator service dengan elevator penumpang pada Hotel
0.5 : 1 atau 0.6 : 1
Referensi :
1. Thosiba Inverter High Speed PMSM Gaerless Elevator, distributed by Thosiba Elevator and Building System Corporation.
2. Mekanikal Elektrikal by Sunarno, PENERBIT ANDI
3. Buku catatan mas gilang (itb archie ’98)
4.http://elevatorescalator.wordpress.com
5. http://q1en.wordpress.com