Kami siap membantu perusahaan anda untuk Pemasangan Hydraulic Dock

PT. Mechatronic Mitra Solusi siap bermitra dengan perusahaan anda dalam kebutuhan apapun untuk keperluan perusahaan anda.

Kami PT. Mechatronic Mitra Solusi siap membantu UKM

PT. Mechatronic Mitra Solusi siap bersinergi dengan UKM-UKM dimanapun dalam pembuatan mesin-mesin dengan kebutuhan khusus.

Pembuatan Conveyor untuk Perusahaan

Kami PT. Mechatronic Mitra Solusi siap membantu anda dalam perakitan dan instalasi conveyor.

Dokumentasi Pengerjaan Panel Automatic Tester Insulation

The Best Material yang selalu PT. Mechatronic Mitra Solusi berikan. Karena kami selalu berusaha menjadi mitra terbaik perusahaan.

Installation Lift Construction

PT. Mechatronic Mitra Solusi juga telah berpengalaman dalam pembuatan/pemasangan Lift di suatu Pabrik/Kantor.

Tampilkan postingan dengan label instalasi hydrant. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label instalasi hydrant. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 03 Juni 2017

(Pengenalan) Sewage Treatment Plant Adalah

STP (Sewage Treatment Plant)

Sewage Treatment Plant merupakan bangunan instalasi system pengolah limbah rumah tangga atau limbah cair domestik termasuk limbah dari dapur, air bekas, air kotor, limbah maupun kotoran. Limbah yang mengandung logam berat akan mendapat perlakuan khusus, bukan termasuk dalam limbah domestik.

Tujuan dari system pengolahan limbah cair domestik adalah agar limbah tidak mengandung zat pencemar lingkungan, sehingga layak buang sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.

sewage treatment plant


Selanjutnya, bila kita tela’ah pengertian STP (Sewage Treatment Plant) kata demi kata, sewage artinya kotoran atau limbah, Treatment artinya perawatan, dan plant artinya Bangunan atau instansi atau tempat, Maka Sewage Treatment Plant atau sering disingkat STP ini adalah Proses Pengolahan Limbah di suatu Bangunan atau Instansi. STP ini Tidak jauh berbeda dengan Septik Tank. STP biasanya digunakan di suatu bangunan yang besar, sementara septink tank identik dengan rumahan. Apa bedanya STP dengan septic tank? Sebenarnya keduanya sama-sama mengolah limbah atau kotoran, tetapi perbedaannya pada STP mempunyai system penguraian dan filtrasi, sementara septic tank hanya sebagai penyimpanan saja, tepatnya penimbunan.
Didalam STP terdapat bagian-bagian utama.  STP mempunyai beberapa Chamber yang setiap chamber memiliki fungsinya tersendiri. Ada yang disebut system Aerasi atau system back wash. Pada intinya system ini merupakan pemberian gelembung udara yang dimaksudkan untuk menghidupkan  bakteri yang terdapat didalammnya. Bakteri ini berfungsi untuk menghancurkan sewage yang berbentuk keras. Bakteri pengurai ini menghancurkan sewage hingga di akhir output STP berupa limbah yang berbentuk air bening.

Sewage Treatment plant ini biasanya digunakan di hotel, gedung bertingkat dan sebagainya. Hasil-hasil buangan dari Sewage Treatment Plant seperti minyak dan lemak dari buangan dapur harus dipisahkan dahulu minyak dan lemaknya dari air sebelum masuk ke bak bak pengolahan.

Demikian juga dengan hasil buangan laundry, idealnya harus melalui pretreatment dahulu yaitu koagulasi, flokulasi, netralisasi, dan sedimentasi. Untuk itu diperlukan chemical atau bahan kimia yang sesuai dengan fungsi masing masing.

Hasil dari buangan WC atau Toilet diperlukan penghancur untuk benda benda kasar dan kemudian disaring, baru hasil buangan tersebut masuk ke dalam bak-bak pengolahan sehingga effluent dari prosess pengolahan sewage ini dapat dibuang ke saluran kota dengan kualitas yang disyaratkan, bahkan dapat di recycling untuk penyiraman tanaman.

Bagian-bagian STP

1.    Motor dan mesin blower
2.    Control Panel
3.    Pompa-pompa
4.    Peralatan sedimentasi
5.    Water level control (WLC) dan Elektroda
instalasi hydrant - Hai pembaca General Kontraktor, Kontraktor Elektrikal & Mekanikal, Design System, Maintenance, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul instalasi hydrant, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel cooling tower, Artikel fire system, Artikel instalasi hydrant, Artikel jual pompa benam, Artikel water treatment plant, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : (Pengenalan) Sewage Treatment Plant Adalah
link : (Pengenalan) Sewage Treatment Plant Adalah

Baca juga


instalasi hydrant

STP (Sewage Treatment Plant)

Sewage Treatment Plant merupakan bangunan instalasi system pengolah limbah rumah tangga atau limbah cair domestik termasuk limbah dari dapur, air bekas, air kotor, limbah maupun kotoran. Limbah yang mengandung logam berat akan mendapat perlakuan khusus, bukan termasuk dalam limbah domestik.

Tujuan dari system pengolahan limbah cair domestik adalah agar limbah tidak mengandung zat pencemar lingkungan, sehingga layak buang sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.

sewage treatment plant


Selanjutnya, bila kita tela’ah pengertian STP (Sewage Treatment Plant) kata demi kata, sewage artinya kotoran atau limbah, Treatment artinya perawatan, dan plant artinya Bangunan atau instansi atau tempat, Maka Sewage Treatment Plant atau sering disingkat STP ini adalah Proses Pengolahan Limbah di suatu Bangunan atau Instansi. STP ini Tidak jauh berbeda dengan Septik Tank. STP biasanya digunakan di suatu bangunan yang besar, sementara septink tank identik dengan rumahan. Apa bedanya STP dengan septic tank? Sebenarnya keduanya sama-sama mengolah limbah atau kotoran, tetapi perbedaannya pada STP mempunyai system penguraian dan filtrasi, sementara septic tank hanya sebagai penyimpanan saja, tepatnya penimbunan.
Didalam STP terdapat bagian-bagian utama.  STP mempunyai beberapa Chamber yang setiap chamber memiliki fungsinya tersendiri. Ada yang disebut system Aerasi atau system back wash. Pada intinya system ini merupakan pemberian gelembung udara yang dimaksudkan untuk menghidupkan  bakteri yang terdapat didalammnya. Bakteri ini berfungsi untuk menghancurkan sewage yang berbentuk keras. Bakteri pengurai ini menghancurkan sewage hingga di akhir output STP berupa limbah yang berbentuk air bening.

Sewage Treatment plant ini biasanya digunakan di hotel, gedung bertingkat dan sebagainya. Hasil-hasil buangan dari Sewage Treatment Plant seperti minyak dan lemak dari buangan dapur harus dipisahkan dahulu minyak dan lemaknya dari air sebelum masuk ke bak bak pengolahan.

Demikian juga dengan hasil buangan laundry, idealnya harus melalui pretreatment dahulu yaitu koagulasi, flokulasi, netralisasi, dan sedimentasi. Untuk itu diperlukan chemical atau bahan kimia yang sesuai dengan fungsi masing masing.

Hasil dari buangan WC atau Toilet diperlukan penghancur untuk benda benda kasar dan kemudian disaring, baru hasil buangan tersebut masuk ke dalam bak-bak pengolahan sehingga effluent dari prosess pengolahan sewage ini dapat dibuang ke saluran kota dengan kualitas yang disyaratkan, bahkan dapat di recycling untuk penyiraman tanaman.

Bagian-bagian STP

1.    Motor dan mesin blower
2.    Control Panel
3.    Pompa-pompa
4.    Peralatan sedimentasi
5.    Water level control (WLC) dan Elektroda

Kamis, 01 Juni 2017

Pengenalan Cooling Tower dan Fungsinya

Cooling Tower atau menara pendingin sering atau banyak kita jumpai di Pabrik-pabrik, mall atau sejenisnya. Cooling Tower Salah satu komponen utama pada AC sentral selain chiller, AHU, dan ducting adalah cooling tower atau menara pendingin.Apakah fungsi cooling tower, cara kerja, dan jenis-jenisnya? Di uraian singkat berikut dijelaskan mengenai cooling tower.

Fungsi Cooling Tower adalah sebagai alat untuk mendinginkan air panas dari kondensor dengan cara dikontakkan langsung dengan udara secara konveksi paksa menggunakan fan/kipas. Berikut gambar Cooling tower dengan sistem kerjanya:


Proses pendinginan air dengan cooling tower
Jenis-jenis Cooling Tower

1. Menara Pendingin Forced Draft

Prinsip kerjanya adalah udara dihembuskan ke menara oleh sebuah fan yang terletak pada saluran udara masuk sehingga terjadi kontak langsung dengan air yang jatuh, berikut gambarnya:


Cooling Tower Forced Draft
2. Cooling tower induced draft dengan aliran berlawanan 

Prinsip kerjanya :


  • Air masuk pada puncak dan melewati bahan pengisi (filler)
  • Udara masuk dari salah satu sisi (menara aliran tunggal) atau  pada sisi yang berlawanan (menara aliran ganda)
  • Fan mengalirkan udara melintasi bahan pengisi menuju saluran keluar pada puncak menara 


berikut gambarnya:


Cooling Tower induced draft dengan aliran berlawanan
3. Cooling Tower induced draft dengan aliran melintang

Prinsip kerjanya :



  •    Air panas masuk pada puncak menara, melalui bahan pengisi (filler)
  •    Udara masuk dari samping menara melewati filler, sehingga  terjadi kontak langsung dengan air (pendinginan) dan keluar menuju puncak 
Berikut gambarnya :

Cooling Tower induced draft dengan aliran melintang
Mengapa Perlu ada Cooling tower ?

Proses yang terjadi pada chiller atau unit pendingin untuk system AC sentral dengan system kompresi uap terdiri dari proses kompresi, kondensasi, ekspansi(perubahan tekanan) dan evaporasi. Proses ini terjadi dalam satu siklus tertutup yang menggunakan media berupa refrigerant yang mengalir dalam system pemipaan yang terhubung dari satu komponen ke komponen lainnya. Untuk mendinginkan refrigran, Kondensor menggunakan air sebagai media untuk proses pendinginannya. Uap refrigeran panas mengalir dalam pipa yang berada di dalam tabung sehingga terjadi proses pertukaran kalor. Uap refrigeran panas berubah fase dari fase gas menjadi cair, yang memiliki tekanan tinggi mengalir menuju alat ekspansi (perubah tekanan) , sementara air yang keluar dari kondensor memiliki temperatur yang lebih tinggi. Karena air ini akan digunakan lagi untuk proses pendinginan kondensor maka temperaturnya harus diturunkan kembali atau didinginkan pada cooling tower.

Langkah kerja Cooling Tower 

Berikut adalah step by step kerj Cooling Tower:

Langkah pertama adalah memompa air panas dari kondensor menuju menara cooling tower melalui system pemipaan yang pada ujungnya memiliki banyak nozzle untuk tahap spraying atau semburan.
 Air panas yang keluar dari nozzle (spray) secara langsung melakukan kontak dengan udara sekitar yang bergerak secara paksa karena pengaruh.fan/blower yang terpasang pada cooling tower. 
Kemudaian air yang sudah mengalami penurunan temperature ditampung dalam bak/basin untuk kemudian dipompa kembali menuju kondensor yang berada di dalam chiller. 
Pada cooling tower juga dipasang katup make up water yang dihubungkan ke sumber air terdekat untuk menambah kapasitas air jika terjadi kehilangan air ketika proses evaporative dan blowdown.
Prestasi menara pendingin biasanya dinyatakan dalam “range” dan “approach”, dimana range adalah penurunan suhu air yang melewati cooling tower dan approach adalah selisih antara suhu udara wet-bulb dan suhu air yang keluar. 
Perpindahan kalor yang terjadi pada cooling tower berlangsung dari air ke udara tak jenuh. Ada dua penyebab terjadinya perpindahan kalor yaitu perbedaan suhu dan perbedaan tekanan parsial antara air dan udara. Suhu pengembunan yang rendah pada cooling tower membuat sistem ini lebih hemat energi jika digunakan untuk system refrigerasi pada skala besar seperti chiller. 

Semoga bermanfaat ...

Kami merupakan kontraktor yang telah berpengalaman dan profesional.

Hubungi (021) 5900629 atau 085100333130
Email info@mechatronicgroup.com
instalasi hydrant - Hai pembaca General Kontraktor, Kontraktor Elektrikal & Mekanikal, Design System, Maintenance, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul instalasi hydrant, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Chiller, Artikel cooling tower, Artikel general kontraktor jakarta, Artikel instalasi hydrant, Artikel instalasi lift, Artikel jual pompa benam, Artikel pemasangan hydrant, Artikel water pressure reducing, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Pengenalan Cooling Tower dan Fungsinya
link : Pengenalan Cooling Tower dan Fungsinya

Baca juga


instalasi hydrant

Cooling Tower atau menara pendingin sering atau banyak kita jumpai di Pabrik-pabrik, mall atau sejenisnya. Cooling Tower Salah satu komponen utama pada AC sentral selain chiller, AHU, dan ducting adalah cooling tower atau menara pendingin.Apakah fungsi cooling tower, cara kerja, dan jenis-jenisnya? Di uraian singkat berikut dijelaskan mengenai cooling tower.

Fungsi Cooling Tower adalah sebagai alat untuk mendinginkan air panas dari kondensor dengan cara dikontakkan langsung dengan udara secara konveksi paksa menggunakan fan/kipas. Berikut gambar Cooling tower dengan sistem kerjanya:


Proses pendinginan air dengan cooling tower
Jenis-jenis Cooling Tower

1. Menara Pendingin Forced Draft

Prinsip kerjanya adalah udara dihembuskan ke menara oleh sebuah fan yang terletak pada saluran udara masuk sehingga terjadi kontak langsung dengan air yang jatuh, berikut gambarnya:


Cooling Tower Forced Draft
2. Cooling tower induced draft dengan aliran berlawanan 

Prinsip kerjanya :


  • Air masuk pada puncak dan melewati bahan pengisi (filler)
  • Udara masuk dari salah satu sisi (menara aliran tunggal) atau  pada sisi yang berlawanan (menara aliran ganda)
  • Fan mengalirkan udara melintasi bahan pengisi menuju saluran keluar pada puncak menara 


berikut gambarnya:


Cooling Tower induced draft dengan aliran berlawanan
3. Cooling Tower induced draft dengan aliran melintang

Prinsip kerjanya :



  •    Air panas masuk pada puncak menara, melalui bahan pengisi (filler)
  •    Udara masuk dari samping menara melewati filler, sehingga  terjadi kontak langsung dengan air (pendinginan) dan keluar menuju puncak 
Berikut gambarnya :

Cooling Tower induced draft dengan aliran melintang
Mengapa Perlu ada Cooling tower ?

Proses yang terjadi pada chiller atau unit pendingin untuk system AC sentral dengan system kompresi uap terdiri dari proses kompresi, kondensasi, ekspansi(perubahan tekanan) dan evaporasi. Proses ini terjadi dalam satu siklus tertutup yang menggunakan media berupa refrigerant yang mengalir dalam system pemipaan yang terhubung dari satu komponen ke komponen lainnya. Untuk mendinginkan refrigran, Kondensor menggunakan air sebagai media untuk proses pendinginannya. Uap refrigeran panas mengalir dalam pipa yang berada di dalam tabung sehingga terjadi proses pertukaran kalor. Uap refrigeran panas berubah fase dari fase gas menjadi cair, yang memiliki tekanan tinggi mengalir menuju alat ekspansi (perubah tekanan) , sementara air yang keluar dari kondensor memiliki temperatur yang lebih tinggi. Karena air ini akan digunakan lagi untuk proses pendinginan kondensor maka temperaturnya harus diturunkan kembali atau didinginkan pada cooling tower.

Langkah kerja Cooling Tower 

Berikut adalah step by step kerj Cooling Tower:

Langkah pertama adalah memompa air panas dari kondensor menuju menara cooling tower melalui system pemipaan yang pada ujungnya memiliki banyak nozzle untuk tahap spraying atau semburan.
 Air panas yang keluar dari nozzle (spray) secara langsung melakukan kontak dengan udara sekitar yang bergerak secara paksa karena pengaruh.fan/blower yang terpasang pada cooling tower. 
Kemudaian air yang sudah mengalami penurunan temperature ditampung dalam bak/basin untuk kemudian dipompa kembali menuju kondensor yang berada di dalam chiller. 
Pada cooling tower juga dipasang katup make up water yang dihubungkan ke sumber air terdekat untuk menambah kapasitas air jika terjadi kehilangan air ketika proses evaporative dan blowdown.
Prestasi menara pendingin biasanya dinyatakan dalam “range” dan “approach”, dimana range adalah penurunan suhu air yang melewati cooling tower dan approach adalah selisih antara suhu udara wet-bulb dan suhu air yang keluar. 
Perpindahan kalor yang terjadi pada cooling tower berlangsung dari air ke udara tak jenuh. Ada dua penyebab terjadinya perpindahan kalor yaitu perbedaan suhu dan perbedaan tekanan parsial antara air dan udara. Suhu pengembunan yang rendah pada cooling tower membuat sistem ini lebih hemat energi jika digunakan untuk system refrigerasi pada skala besar seperti chiller. 

Semoga bermanfaat ...

Kami merupakan kontraktor yang telah berpengalaman dan profesional.

Hubungi (021) 5900629 atau 085100333130
Email info@mechatronicgroup.com

Rabu, 08 Februari 2017

Sistem Fire Hydrant Pada Gedung Bertingkat


Pada kesempatan pagi yang cerah ini *nulisnya pas pagi* saya akan menulis lanjutan dari sistem pemadam kebakaran gedung bertingkat tinggi yang telah saya tulis pada kesempatan sebelumnya. Kali ini tulisan saya akan menyasar ke dunia fire hydrant system pada gedung bertingkat tinggi.

Menyinggung kembali apa yang di maksud dengan fire hydrant system. Di mana pada tulisan saya sebelumnya telah saya singgung pengertian sistem hydrant secara umum. Dan juga telah saya singgung dalam sistem hydrant terdapat unit-unit pendukung yang akan saya perjelas dalam tulisan kali ini.

Sistem hydrant pada gedung bertingkat tinggi memiliki komponen atau unit-unit pendukung sebagai berikut:
  • Unit Tangki Penampung (Reservoir)
  • Unit Hydrant Jockey Pump
  • Unit Hydrant Electric Pump
  • Unit Hydrant Diesel Pump
  • Unit Hydrant Instalation
  • Unit Penurun Tekanan
  • Unit Hydrant Box
Dari sekian banyak unit pendukung sistem hydrant di atas akan saya perjelas menurut pemahaman yang mampu saya cerna sebagai plumber lapangan sebagai berikut:
  • Unit Tangki Penampung (Reservoir)
Unit tangki penampungan dalam sistem hydran gedung bertingkat biasanya terletak di ground atau bisa juga di basement berdampingan dengan unit ruang pompa. Hal ini bertujuan untuk memperpendek jarak antara tangki penampungan dengan unit-unit pompa pendorong sistem hydrant. Kapasitas tangki penampungan relatif menyesuaikan dengan kebutuhan dari luas gedung yang bersangkutan.
  • Hydrant Jockey Pump Unit
Jockey pump berfungsi sebagai penyetabil tekanan air pada instalasi pipa pada jenis wet riser system. Dan juga sebagai penggerak awal pada saat stop valve hydrant box terbuka. Jockey pump di gerakkan dengan tenaga listrik berdaya tertentu. Bisa di perjelas, fungsi dari jockey pump adalah sebagai pompa pendorong awal ketika tekanan air dalam instalasi pipa hydrant berkurang pada dry riser system. Pada wet riser system fungsi utamanya adalah penyetabil tekanan sekaligus pendorong awal. Cara kerja pompa ini berdasarkan tekanan air di dalam pipa instalasi yang di monitor oleh pressure switch.

  • Hydrant Electric Pump Unit
Seperti halnya jockey pump, fungsi dari electric pump adalah sebagai pendorong lanjutan ketika jockey pump sudah tidak mampu men-supply air ke dalam unit instalasi pipa dan tekanan air menurun drastis. Kapasitas pompa ini juga tergantung dari kebutuhan gedung. Sesuai namanya, electric pump di gerakkan dengan tenaga listrik dengan daya tertentu pula. Cara kerja electric pump sama dengan jockey pump dengan perbedaan besaran tekanan yang di tentukan oleh pressure switch

  • Hydrant Diesel Pump Unit
Hydrant diesel pump adalah unit pendorong terakhir pada sistem pemadam kebakaran gedung bertingkat. Fungsi dari diesel pump ini juga sama dengan 2 pompa pendorong sebelumnya dengan sistem starting masih mengandalkan pressure switch. Unit pompa ini di gerakkan dengan tenaga diesel berbahan bakar mandiri sehingga tidak terpengaruh dengan ketersiadiaan power listrik.
  • Hydrant Instalation Unit
Pada unit instalasi, sistem hydrant gedung bertingkat tinggi memiliki bagian-bagian berupa jalur pipa distribusi dari ruang pompa menuju titik-titik hydrant box yang tersebar di seluruh area publik gedung. Memiliki diameter yang berbeda antara pipa distribusi induk dan pipa sub distribusi. Hydrant instalation unit biasanya di letakkan dalam ruang shaft tersendiri.
  • Unit Penurun Tekanan
Unit penurun tekanan ini berfungsi untuk menjaga agar tekanan air di dalam pipa distribusi tetap stabil. Sehingga di dapatkan tekanan yang ideal pada tiap-tiap hydrant box akibat pengaruh gravitasi. Hal ini mengingat besar tekanan berbanding lurus dengan ketinggian. Bagian penting dari unit penurun tekanan ini adalah Pressure Reducing Valve.
  • Hydrant Box Unit
Unit hydrant box merupakan bagian dari sistem pemadam kebakaran yang berhubungan langsung dengan operator. Fungsi hydrant box adalah sebagai tempat penyimpan perangkat tempur melawan api yang harus selalu ready. Di dalam hydrant box terdapat: 
  1. 1 buah connector + stop valve ukuran 1 1/2", 
  2. 1 buah connector + stop valve ukuran 2 1/2", 
  3. 1 roll hydrant hose ukuran 1 1/2" panjang minimal 30 meter, 
  4. 1 buah Nozzle ukuran 1 1/2"
Di sertakan pula unit pendukung lain yaitu:
  1. 1 unit Break Glass Fire Alarm
  2. 1 unit Fire Alarm Bell
  3. 1 unit Emergency Phone Socket
  4. 1 unit Indikator Lamp
Kesemuanya itu dalam satu kesatuan unit hydrant box. Demikian yang dapat saya tulis dalam artikel sistem hydrant pada gedung bertingkat tinggi ini. Sampai saat saya menulis, pengetahuan tentang unit-unit pendukung sistem hydrant gedung masih sebatas ini.

Jika anda membutuhkan tenaga kontraktor untuk mechanical atau electrical dalam kebutuhan industri/perusahaan anda. Silahkan menghubungi kami. 

Kami merupakan kontraktor yang telah berpengalaman dan profesional.

Hubungi (021) 5900629 atau 085100333130

Email info@mechatronicgroup.com
instalasi hydrant - Hai pembaca General Kontraktor, Kontraktor Elektrikal & Mekanikal, Design System, Maintenance, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul instalasi hydrant, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel instalasi hydrant, Artikel pemasangan hydrant, Artikel sistem fire hydrant, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Sistem Fire Hydrant Pada Gedung Bertingkat
link : Sistem Fire Hydrant Pada Gedung Bertingkat

Baca juga


instalasi hydrant


Pada kesempatan pagi yang cerah ini *nulisnya pas pagi* saya akan menulis lanjutan dari sistem pemadam kebakaran gedung bertingkat tinggi yang telah saya tulis pada kesempatan sebelumnya. Kali ini tulisan saya akan menyasar ke dunia fire hydrant system pada gedung bertingkat tinggi.

Menyinggung kembali apa yang di maksud dengan fire hydrant system. Di mana pada tulisan saya sebelumnya telah saya singgung pengertian sistem hydrant secara umum. Dan juga telah saya singgung dalam sistem hydrant terdapat unit-unit pendukung yang akan saya perjelas dalam tulisan kali ini.

Sistem hydrant pada gedung bertingkat tinggi memiliki komponen atau unit-unit pendukung sebagai berikut:
  • Unit Tangki Penampung (Reservoir)
  • Unit Hydrant Jockey Pump
  • Unit Hydrant Electric Pump
  • Unit Hydrant Diesel Pump
  • Unit Hydrant Instalation
  • Unit Penurun Tekanan
  • Unit Hydrant Box
Dari sekian banyak unit pendukung sistem hydrant di atas akan saya perjelas menurut pemahaman yang mampu saya cerna sebagai plumber lapangan sebagai berikut:
  • Unit Tangki Penampung (Reservoir)
Unit tangki penampungan dalam sistem hydran gedung bertingkat biasanya terletak di ground atau bisa juga di basement berdampingan dengan unit ruang pompa. Hal ini bertujuan untuk memperpendek jarak antara tangki penampungan dengan unit-unit pompa pendorong sistem hydrant. Kapasitas tangki penampungan relatif menyesuaikan dengan kebutuhan dari luas gedung yang bersangkutan.
  • Hydrant Jockey Pump Unit
Jockey pump berfungsi sebagai penyetabil tekanan air pada instalasi pipa pada jenis wet riser system. Dan juga sebagai penggerak awal pada saat stop valve hydrant box terbuka. Jockey pump di gerakkan dengan tenaga listrik berdaya tertentu. Bisa di perjelas, fungsi dari jockey pump adalah sebagai pompa pendorong awal ketika tekanan air dalam instalasi pipa hydrant berkurang pada dry riser system. Pada wet riser system fungsi utamanya adalah penyetabil tekanan sekaligus pendorong awal. Cara kerja pompa ini berdasarkan tekanan air di dalam pipa instalasi yang di monitor oleh pressure switch.

  • Hydrant Electric Pump Unit
Seperti halnya jockey pump, fungsi dari electric pump adalah sebagai pendorong lanjutan ketika jockey pump sudah tidak mampu men-supply air ke dalam unit instalasi pipa dan tekanan air menurun drastis. Kapasitas pompa ini juga tergantung dari kebutuhan gedung. Sesuai namanya, electric pump di gerakkan dengan tenaga listrik dengan daya tertentu pula. Cara kerja electric pump sama dengan jockey pump dengan perbedaan besaran tekanan yang di tentukan oleh pressure switch

  • Hydrant Diesel Pump Unit
Hydrant diesel pump adalah unit pendorong terakhir pada sistem pemadam kebakaran gedung bertingkat. Fungsi dari diesel pump ini juga sama dengan 2 pompa pendorong sebelumnya dengan sistem starting masih mengandalkan pressure switch. Unit pompa ini di gerakkan dengan tenaga diesel berbahan bakar mandiri sehingga tidak terpengaruh dengan ketersiadiaan power listrik.
  • Hydrant Instalation Unit
Pada unit instalasi, sistem hydrant gedung bertingkat tinggi memiliki bagian-bagian berupa jalur pipa distribusi dari ruang pompa menuju titik-titik hydrant box yang tersebar di seluruh area publik gedung. Memiliki diameter yang berbeda antara pipa distribusi induk dan pipa sub distribusi. Hydrant instalation unit biasanya di letakkan dalam ruang shaft tersendiri.
  • Unit Penurun Tekanan
Unit penurun tekanan ini berfungsi untuk menjaga agar tekanan air di dalam pipa distribusi tetap stabil. Sehingga di dapatkan tekanan yang ideal pada tiap-tiap hydrant box akibat pengaruh gravitasi. Hal ini mengingat besar tekanan berbanding lurus dengan ketinggian. Bagian penting dari unit penurun tekanan ini adalah Pressure Reducing Valve.
  • Hydrant Box Unit
Unit hydrant box merupakan bagian dari sistem pemadam kebakaran yang berhubungan langsung dengan operator. Fungsi hydrant box adalah sebagai tempat penyimpan perangkat tempur melawan api yang harus selalu ready. Di dalam hydrant box terdapat: 
  1. 1 buah connector + stop valve ukuran 1 1/2", 
  2. 1 buah connector + stop valve ukuran 2 1/2", 
  3. 1 roll hydrant hose ukuran 1 1/2" panjang minimal 30 meter, 
  4. 1 buah Nozzle ukuran 1 1/2"
Di sertakan pula unit pendukung lain yaitu:
  1. 1 unit Break Glass Fire Alarm
  2. 1 unit Fire Alarm Bell
  3. 1 unit Emergency Phone Socket
  4. 1 unit Indikator Lamp
Kesemuanya itu dalam satu kesatuan unit hydrant box. Demikian yang dapat saya tulis dalam artikel sistem hydrant pada gedung bertingkat tinggi ini. Sampai saat saya menulis, pengetahuan tentang unit-unit pendukung sistem hydrant gedung masih sebatas ini.

Jika anda membutuhkan tenaga kontraktor untuk mechanical atau electrical dalam kebutuhan industri/perusahaan anda. Silahkan menghubungi kami. 

Kami merupakan kontraktor yang telah berpengalaman dan profesional.

Hubungi (021) 5900629 atau 085100333130

Email info@mechatronicgroup.com

Pompa Hydrant Diesel

Pompa Hydrant Diesel

Pompa Hydrant DieselPompa Hydrant Diesel adalah pompa yang memiliki fungsi sebagai backup atau menggantikan kerja pompa hydrant electric saat terjadi pemadaman listrik di area kebakaran sebagai pendorong air yang berasal dari reservoir ke jaringan hydrant. Saat listrik menyala, Pompa ini menstabilkan tegangan dalam jaringan instalasi fire hydrant atau fire sprinkle yang turun seiring dengan keluarnya air dari output jaringan fire hydrant seperti hydrant pillar yang berada di luar gedung maupun hydrant box yang ada di dalam gedung. Pompa hydrant diesel dan equipment lainnya dalam fire hydrant dirancang agar dapat menyala dan berfungsi dengan baik setidaknya selama lebih dari 45 menit dan memiliki pasokan air pada tandon paling tidak 2400 liter/menit untuk menanggulangi kebakaran yang terjadi sebelum petugas pemadam kebakaran daerah tersebut datang ke lokasi.

Standar instalasi Pompa Hydrant Diesel

Dalam instalasi pompa hydrant diesel, kontraktor mengikuti acuan yang dikeluarkan oleh pemerintah di negara terkait. Seperti SNI 03-1745-2000 sebagai standar dalam tata cara perencanaan akses bangunan dan akses lingkungan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung. Untuk rujukan Internasional bisa menggunakan Standar NFPA 20 (National Fire Protection Association) mengenai instalasi pompa sentrifugal. Standar ini selain sebagai acuan dalam instalasi pompa hydrant diesel juga sebagai gambaran pola kerja yang akan memudahkan kontraktor dalam proses instalasi sampai proses testing sesaat setelah semua komponen terpasang dengan baik.

Cara kerja pompa hydrant diesel

pompa hydrant diesel digunakan saat terjadi kebakaran di area yang diproteksi dengan jaringan instalasi fire hydrant dan pompa utama yang bertenaga listrik mengalami kerusakan atau gagal fungsi karena saat terjadi kebakaran listrik di area tersebut dipadamkan secara sengaja maupun tidak sengaja sehingga supply air dari reservoir pada jaringan fire hydrant mati yang menyebabkan kebakaran tidak dapat dipadamkan. Saat itulah pompa hydrant diesel akan menyala secara otomatis berdasarkan pressure switch. Pompa hydrant diesel terhubung dengan panel diesel stater, mesin ini yang mengatur untuk pompa hydrant diesel bekerja secara otomatis.
Panel ini juga yang melakukan charging / pengisian aki (accu) dan dapat berfungsi atau dinyalakan secara manual dengan menggunakan kunci stater pada diesel tersebut. untuk pengecekan agar pompa hydrant diesel dapat berfungsi dengan baik, maka harus dilakukan pemanasan rutin setiap minggunya dengan sebelumnya melakukan checking terhadap isi air accu, pendingin yang berupa air pada radiator serta pengecekan pelumas / oli yang ada pada mesin. PT Mechatronic Mitra Solusi selain sebagai kontraktor dalam instalasi fire hydrant juga melakukan inspeksi sekaligus maintenance terhadap jaringan fire hydrant yang sudah terpasang. Kami memiliki tim engineering professional yang siap untuk melakukan pengecekan pompa hydrant diesel di seluruh Indonesia. hubungi tim kami di nomor 085100333130 / email : info@mechatronicgroup.com
instalasi hydrant - Hai pembaca General Kontraktor, Kontraktor Elektrikal & Mekanikal, Design System, Maintenance, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul instalasi hydrant, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel fire system, Artikel hydrant disel, Artikel instalasi hydrant, Artikel pemasangan hydrant, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Pompa Hydrant Diesel
link : Pompa Hydrant Diesel

Baca juga


instalasi hydrant

Pompa Hydrant Diesel

Pompa Hydrant DieselPompa Hydrant Diesel adalah pompa yang memiliki fungsi sebagai backup atau menggantikan kerja pompa hydrant electric saat terjadi pemadaman listrik di area kebakaran sebagai pendorong air yang berasal dari reservoir ke jaringan hydrant. Saat listrik menyala, Pompa ini menstabilkan tegangan dalam jaringan instalasi fire hydrant atau fire sprinkle yang turun seiring dengan keluarnya air dari output jaringan fire hydrant seperti hydrant pillar yang berada di luar gedung maupun hydrant box yang ada di dalam gedung. Pompa hydrant diesel dan equipment lainnya dalam fire hydrant dirancang agar dapat menyala dan berfungsi dengan baik setidaknya selama lebih dari 45 menit dan memiliki pasokan air pada tandon paling tidak 2400 liter/menit untuk menanggulangi kebakaran yang terjadi sebelum petugas pemadam kebakaran daerah tersebut datang ke lokasi.

Standar instalasi Pompa Hydrant Diesel

Dalam instalasi pompa hydrant diesel, kontraktor mengikuti acuan yang dikeluarkan oleh pemerintah di negara terkait. Seperti SNI 03-1745-2000 sebagai standar dalam tata cara perencanaan akses bangunan dan akses lingkungan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung. Untuk rujukan Internasional bisa menggunakan Standar NFPA 20 (National Fire Protection Association) mengenai instalasi pompa sentrifugal. Standar ini selain sebagai acuan dalam instalasi pompa hydrant diesel juga sebagai gambaran pola kerja yang akan memudahkan kontraktor dalam proses instalasi sampai proses testing sesaat setelah semua komponen terpasang dengan baik.

Cara kerja pompa hydrant diesel

pompa hydrant diesel digunakan saat terjadi kebakaran di area yang diproteksi dengan jaringan instalasi fire hydrant dan pompa utama yang bertenaga listrik mengalami kerusakan atau gagal fungsi karena saat terjadi kebakaran listrik di area tersebut dipadamkan secara sengaja maupun tidak sengaja sehingga supply air dari reservoir pada jaringan fire hydrant mati yang menyebabkan kebakaran tidak dapat dipadamkan. Saat itulah pompa hydrant diesel akan menyala secara otomatis berdasarkan pressure switch. Pompa hydrant diesel terhubung dengan panel diesel stater, mesin ini yang mengatur untuk pompa hydrant diesel bekerja secara otomatis.
Panel ini juga yang melakukan charging / pengisian aki (accu) dan dapat berfungsi atau dinyalakan secara manual dengan menggunakan kunci stater pada diesel tersebut. untuk pengecekan agar pompa hydrant diesel dapat berfungsi dengan baik, maka harus dilakukan pemanasan rutin setiap minggunya dengan sebelumnya melakukan checking terhadap isi air accu, pendingin yang berupa air pada radiator serta pengecekan pelumas / oli yang ada pada mesin. PT Mechatronic Mitra Solusi selain sebagai kontraktor dalam instalasi fire hydrant juga melakukan inspeksi sekaligus maintenance terhadap jaringan fire hydrant yang sudah terpasang. Kami memiliki tim engineering professional yang siap untuk melakukan pengecekan pompa hydrant diesel di seluruh Indonesia. hubungi tim kami di nomor 085100333130 / email : info@mechatronicgroup.com

Senin, 06 Februari 2017

Tips : Bagaimana cara Pemasangan Hydrant Pillar yang Tepat

Pemasangan Hydrant Pillar yang Tepat

Pemasangan Hydrant Pillar yang TepatHydrant pillar adalah perangkat yang mengeluarkan air dalam instalasi fire hydrant yang terpasang di luar gedung. Pemasangan Hydrant Pillar yang Tepat akan memudahkan para petugas pemadam kebakaran dalam mengambil tindakan saat terjadi kebakaran baik berupa pencarian lokasi, dan pemasangan selang pemadam. Pemasangan Hydrant Pillar yang Tepat adalah mengatur dengan jarak tertentu. Tidak boleh berdekatan atau terlalu jauh.

Pemasangan Hydrant Pillar yang Tepat menurut SNI

Pemasangan Hydrant Pillar yang Tepat jika mengacu pada Standar NFPA (National Fire Protection Association) dan SNI (Standar Nasional Indonesia) adalah sebagai berikut:
  • Penentuan Pompa Hydrant yang akan menyedot air dari tandon reservoir dan mengalirkan ke jaringan pipa dalam instalasi fire hydrant harus memperhatikan jumlah output dari hydrant pillar atau hydrant box
  • Jarak yang bagus untuk Pemasangan Hydrant Pillar yang Tepat adalah 35-38 karena panjang selang kebakaran umumnya bisa mencapai 30 meter, dan semprotan dari air bertekanan yang keluar dari nozzle bisa mencapai jarak sampai 5 meter.
  • Pada bangunan gedung yang memiliki 8 lantai atau lebih wajib menggunakan hydrant untuk mencegah api merambat pada bangunan gedung lain di sebelahnya
  • Hydrant pillar dan hydrant box diletakkan pada area yang mudah terlihat, mudah dijangkau tanpa halangan apapun sehingga sewaktu – waktu terjadi kebakaran petugas pemadam akan dengan mudah mengakses tempat tersebut. biasanya ada di ruang terbuka dekat dengan pintu darurat.

Pemasangan Hydrant Pillar yang Tepat akan menjamin fire hydrant bekerja dengan baik

Ada dua jenis hydrant pillar yang ada, pertama adalah hydrant pillar one way. Yaitu hydrant pillar yang hanya mempunyai satu lubang katup pengeluaran air yang bisa digunakan saat terjadi kebakran. Sementara jenis lainnya adalah hydrant pillar two ways, hydrant pillar ini menggunakan 2 katup utama yang bisa dimanfaatkan untuk sambungan selang saat terjadi kebakaran. Bahan pembuat hydrant pillar umumnya adalah stainless steel dan besi. Sehingga perangkat ini bisa bertahan hingga waktu yang lama. Namun inspeksi harus rutin dilakukan untuk memastikan bahwa jaringan instalasi fire hydrant dan perangkat yang terhubung dalam system pemipaan dapat bekerja dengan baik untuk memadamkan api. Untuk melakukan inspeksi fire hydrant ini anda bisa menghubungi kami di nomor 0856-1283-600 atau email info@mechatronicgroup.com.
instalasi hydrant - Hai pembaca General Kontraktor, Kontraktor Elektrikal & Mekanikal, Design System, Maintenance, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul instalasi hydrant, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel instalasi hydrant, Artikel kontraktor industri, Artikel pemasangan hydrant, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Tips : Bagaimana cara Pemasangan Hydrant Pillar yang Tepat
link : Tips : Bagaimana cara Pemasangan Hydrant Pillar yang Tepat

Baca juga


instalasi hydrant

Pemasangan Hydrant Pillar yang Tepat

Pemasangan Hydrant Pillar yang TepatHydrant pillar adalah perangkat yang mengeluarkan air dalam instalasi fire hydrant yang terpasang di luar gedung. Pemasangan Hydrant Pillar yang Tepat akan memudahkan para petugas pemadam kebakaran dalam mengambil tindakan saat terjadi kebakaran baik berupa pencarian lokasi, dan pemasangan selang pemadam. Pemasangan Hydrant Pillar yang Tepat adalah mengatur dengan jarak tertentu. Tidak boleh berdekatan atau terlalu jauh.

Pemasangan Hydrant Pillar yang Tepat menurut SNI

Pemasangan Hydrant Pillar yang Tepat jika mengacu pada Standar NFPA (National Fire Protection Association) dan SNI (Standar Nasional Indonesia) adalah sebagai berikut:
  • Penentuan Pompa Hydrant yang akan menyedot air dari tandon reservoir dan mengalirkan ke jaringan pipa dalam instalasi fire hydrant harus memperhatikan jumlah output dari hydrant pillar atau hydrant box
  • Jarak yang bagus untuk Pemasangan Hydrant Pillar yang Tepat adalah 35-38 karena panjang selang kebakaran umumnya bisa mencapai 30 meter, dan semprotan dari air bertekanan yang keluar dari nozzle bisa mencapai jarak sampai 5 meter.
  • Pada bangunan gedung yang memiliki 8 lantai atau lebih wajib menggunakan hydrant untuk mencegah api merambat pada bangunan gedung lain di sebelahnya
  • Hydrant pillar dan hydrant box diletakkan pada area yang mudah terlihat, mudah dijangkau tanpa halangan apapun sehingga sewaktu – waktu terjadi kebakaran petugas pemadam akan dengan mudah mengakses tempat tersebut. biasanya ada di ruang terbuka dekat dengan pintu darurat.

Pemasangan Hydrant Pillar yang Tepat akan menjamin fire hydrant bekerja dengan baik

Ada dua jenis hydrant pillar yang ada, pertama adalah hydrant pillar one way. Yaitu hydrant pillar yang hanya mempunyai satu lubang katup pengeluaran air yang bisa digunakan saat terjadi kebakran. Sementara jenis lainnya adalah hydrant pillar two ways, hydrant pillar ini menggunakan 2 katup utama yang bisa dimanfaatkan untuk sambungan selang saat terjadi kebakaran. Bahan pembuat hydrant pillar umumnya adalah stainless steel dan besi. Sehingga perangkat ini bisa bertahan hingga waktu yang lama. Namun inspeksi harus rutin dilakukan untuk memastikan bahwa jaringan instalasi fire hydrant dan perangkat yang terhubung dalam system pemipaan dapat bekerja dengan baik untuk memadamkan api. Untuk melakukan inspeksi fire hydrant ini anda bisa menghubungi kami di nomor 0856-1283-600 atau email info@mechatronicgroup.com.

Peraturan Tentang Sistem Fire Hydrant Yang Anda Ketahui

Peraturan Tentang Sistem Fire Hydrant

Peraturan tentang sistem fire hydrant harus diketahui oleh kontraktor, jadi kontraktor dalam bidang ini penting untuk mengetahuinya sebelum melakuakan pemasangan sistem fire hydrant. Sehingga sistem fire hydrantyang mancu pada peraturan tentang sistem fire hydrant dapat lolos standar yang telah ditetapkan oleh NFPA (National Fire Protection Association) dan SNI (Standar Nasional Indonesia).
Berikut beberapa literature yang harus diterapkan dan dikeluarkan oleh badan yang bertanggung jawab dalam Peraturan tentang sistem fire hydrant, seperti NFPA ( National Fire Protection Association) dan SNI (Standar Nasional Indonesia) :
  • NFPA-10, Standar untuk Portable Fire Extinguisher.
  • NFPA-13, Standar untuk Instalasi Sistem Springkle.
  • NFPA-14, Standar untuk Instalasi Selang dan Pipa tegak.
  • NFPA-20, Standar untuk Instalasi Pompa Sentrifugal.
  • SNI 03-1735-2000, tentang tata cara perencanaan akses bangunan dan akses lingkungan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung.
  • SNI 03-1745-2000, tentang tata cara perencanaan dan pemasangan sistem pipa tegak dan selang untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan atau gedung.

Peraturan tentang sistem fire hydrant dalam warna ciri penandaan fire hydrant dan kode standarnya

Fire hydrant merupakan sebuah terminal air untuk bantuan darurat ketika terjadi kebakaran hydrant ini juga berfungsi untuk mempermudah proses penanggulangan ketika bencana kebakaran sedang terjadi. Sistem fire hydrant merupakan sebuah fasilitas yang wajib di implementasikan bagi bangunan-bangunan public seperti gedung, hotel, rumah sakit, pasar tradisional, maupuna modern pertokoan bahkan lingkungan komplek perumahaan juga harus ada fasilitas hydrant.Dalam pemasangan sistem fire hydrant pada setiap bangunan ada peraturan tentang sistem fire hydrant yang harus diterapkan dan diketahui oleh kontraktor.
NFPA (National Fire Protection Association) secara spesifik menetapkan bahwa fire hydrant harus diwarnai dengan chrome merah, chrome yellow atau warna lain yang mudah terlihat diantaranya white, bright red, chrome silver, dan lime yellow. Disamping hal tersebut aspek paling terpenting adalah warna tersebut harus konsisten terutama dalam satu wilayah tertentu. Khusus wilayah Indonesia umumnya menggunakan warna bright red pada fire hydrant.
NFPA menyatakan bahwa secara garis besar atau umum ada perbedaan secara fungsi antara fire hydrant untuk kebutuhan perkotaan (municipal system) dan kebutuhan pribadi (private system) termasuk di dalamnya untuk pabrik, sehingga harus ada perbedaan warna dan penandaan lainya. Secara internasional warna violet (light purple) telah dikembangkan sebagai warna untuk non-potable water. Kemudian untuk warna chrome yellow telah dikembangkan sebagai warna untuk municipal system. Sedangkan untuk red dikembangkan warna untuk private system.
Untuk ciri penandaan lainnya adalah flow indicators, standar NFPA untuk topi hydrant (Bonnets) dan sumbat hydrant (caps) harus diwarnai sesuai dengan indikasi kuatnya tekanan aliran hydrant dank kode standarnya sebagai berikut :
warna ciri penandaan fire hydrant

NFPA 291, Chap. 3
  • Class C

    Les Than 500 GPM penandaanya warnanya Red
  • Class B

  • Class A


Peraturan tentang sistem fire hydrant dalam pemasangan hydrant pillar

Peraturan tentang sistem fire hydrant dalam pemasangan hydrant pillar  juga harus mengacu pada NFPA (National Fire Protection Association) dan SNI (Standar Nasional Indonesia) adalah sebagai berikut:
  • penentuan Hydrant pump (pompa fire hydrant) yang akan menyedot air dari tandon reservoir dan mengalirkan ke jaringan pipa dalam instalasi fire hydrant harus memperhatikan jumlah output dari hydrant pillar atau hydrant box
  • Jarak yang bagus dalam pemasangan hydrant pillar yaitu 35-38 karena panjang fire hose (selang pemadam kebarakan) umumnya bisa mencapai 30 meter, dan semprotan dari air bertekanan yang keluar dari nozzle bisa mencapai jarak sampai 5 meter.
  • Pada bangunan gedung yang memiliki 8 lantai atau lebih diwajibkan menggunakan sistem fire hydrant untuk mencegah api merambat pada bangunan gedung lain yana ada di sebelahnya.
  • Hydrant pillar dan hydrant box diletakkan pada area yang mudah terlihat, mudah dijangkau tanpa halangan apapun sehingga sewaktu – waktu terjadi kebakaran fire brigade (petugas pemadam) akan dengan mudah mengakses tempat tersebut. Biasanya ada di ruang terbuka dekat dengan pintu darurat dan di depan pintu utama bangunan.

Kesimpulan peraturan tentang sistem fire hydrant

Setelah kita membaca peraturan tentang sistem fire hydrant, kalian pasti lebih tahu tentang pentingnya peraturan tentang sistem fire hydrant untuk di ketahui kontraktor. Untuk menangani sistem fire hydrant dibutuhkan tenaga ahli yang sudah berpengalaman bertahun-tahun. Oleh karena hal itu kami dari PT Mechatronic Mitra Solusi siap membantu dalam melakukan desaint, instalasi, dan perencanaan fire hydrant system. Tim engineering kami yang sudah berpengalaman bertahun-tahun juga dapat melakukan inspeksi maupun maintenance terhadap fire hydrant system yang sudah ada sebelumnya. 

Hubungi kami untuk keperluan pertanyaan yang anda butuhkan mengenai fire hydrant, cooling tower, chiller, dll

(021) 5900629 atau 085100333130
Email info@mechatronicgroup.com
instalasi hydrant - Hai pembaca General Kontraktor, Kontraktor Elektrikal & Mekanikal, Design System, Maintenance, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul instalasi hydrant, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel instalasi hydrant, Artikel kontraktor hydrant, Artikel pemasangan hydrant, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Peraturan Tentang Sistem Fire Hydrant Yang Anda Ketahui
link : Peraturan Tentang Sistem Fire Hydrant Yang Anda Ketahui

Baca juga


instalasi hydrant

Peraturan Tentang Sistem Fire Hydrant

Peraturan tentang sistem fire hydrant harus diketahui oleh kontraktor, jadi kontraktor dalam bidang ini penting untuk mengetahuinya sebelum melakuakan pemasangan sistem fire hydrant. Sehingga sistem fire hydrantyang mancu pada peraturan tentang sistem fire hydrant dapat lolos standar yang telah ditetapkan oleh NFPA (National Fire Protection Association) dan SNI (Standar Nasional Indonesia).
Berikut beberapa literature yang harus diterapkan dan dikeluarkan oleh badan yang bertanggung jawab dalam Peraturan tentang sistem fire hydrant, seperti NFPA ( National Fire Protection Association) dan SNI (Standar Nasional Indonesia) :
  • NFPA-10, Standar untuk Portable Fire Extinguisher.
  • NFPA-13, Standar untuk Instalasi Sistem Springkle.
  • NFPA-14, Standar untuk Instalasi Selang dan Pipa tegak.
  • NFPA-20, Standar untuk Instalasi Pompa Sentrifugal.
  • SNI 03-1735-2000, tentang tata cara perencanaan akses bangunan dan akses lingkungan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung.
  • SNI 03-1745-2000, tentang tata cara perencanaan dan pemasangan sistem pipa tegak dan selang untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan atau gedung.

Peraturan tentang sistem fire hydrant dalam warna ciri penandaan fire hydrant dan kode standarnya

Fire hydrant merupakan sebuah terminal air untuk bantuan darurat ketika terjadi kebakaran hydrant ini juga berfungsi untuk mempermudah proses penanggulangan ketika bencana kebakaran sedang terjadi. Sistem fire hydrant merupakan sebuah fasilitas yang wajib di implementasikan bagi bangunan-bangunan public seperti gedung, hotel, rumah sakit, pasar tradisional, maupuna modern pertokoan bahkan lingkungan komplek perumahaan juga harus ada fasilitas hydrant.Dalam pemasangan sistem fire hydrant pada setiap bangunan ada peraturan tentang sistem fire hydrant yang harus diterapkan dan diketahui oleh kontraktor.
NFPA (National Fire Protection Association) secara spesifik menetapkan bahwa fire hydrant harus diwarnai dengan chrome merah, chrome yellow atau warna lain yang mudah terlihat diantaranya white, bright red, chrome silver, dan lime yellow. Disamping hal tersebut aspek paling terpenting adalah warna tersebut harus konsisten terutama dalam satu wilayah tertentu. Khusus wilayah Indonesia umumnya menggunakan warna bright red pada fire hydrant.
NFPA menyatakan bahwa secara garis besar atau umum ada perbedaan secara fungsi antara fire hydrant untuk kebutuhan perkotaan (municipal system) dan kebutuhan pribadi (private system) termasuk di dalamnya untuk pabrik, sehingga harus ada perbedaan warna dan penandaan lainya. Secara internasional warna violet (light purple) telah dikembangkan sebagai warna untuk non-potable water. Kemudian untuk warna chrome yellow telah dikembangkan sebagai warna untuk municipal system. Sedangkan untuk red dikembangkan warna untuk private system.
Untuk ciri penandaan lainnya adalah flow indicators, standar NFPA untuk topi hydrant (Bonnets) dan sumbat hydrant (caps) harus diwarnai sesuai dengan indikasi kuatnya tekanan aliran hydrant dank kode standarnya sebagai berikut :
warna ciri penandaan fire hydrant

NFPA 291, Chap. 3
  • Class C

    Les Than 500 GPM penandaanya warnanya Red
  • Class B

  • Class A


Peraturan tentang sistem fire hydrant dalam pemasangan hydrant pillar

Peraturan tentang sistem fire hydrant dalam pemasangan hydrant pillar  juga harus mengacu pada NFPA (National Fire Protection Association) dan SNI (Standar Nasional Indonesia) adalah sebagai berikut:
  • penentuan Hydrant pump (pompa fire hydrant) yang akan menyedot air dari tandon reservoir dan mengalirkan ke jaringan pipa dalam instalasi fire hydrant harus memperhatikan jumlah output dari hydrant pillar atau hydrant box
  • Jarak yang bagus dalam pemasangan hydrant pillar yaitu 35-38 karena panjang fire hose (selang pemadam kebarakan) umumnya bisa mencapai 30 meter, dan semprotan dari air bertekanan yang keluar dari nozzle bisa mencapai jarak sampai 5 meter.
  • Pada bangunan gedung yang memiliki 8 lantai atau lebih diwajibkan menggunakan sistem fire hydrant untuk mencegah api merambat pada bangunan gedung lain yana ada di sebelahnya.
  • Hydrant pillar dan hydrant box diletakkan pada area yang mudah terlihat, mudah dijangkau tanpa halangan apapun sehingga sewaktu – waktu terjadi kebakaran fire brigade (petugas pemadam) akan dengan mudah mengakses tempat tersebut. Biasanya ada di ruang terbuka dekat dengan pintu darurat dan di depan pintu utama bangunan.

Kesimpulan peraturan tentang sistem fire hydrant

Setelah kita membaca peraturan tentang sistem fire hydrant, kalian pasti lebih tahu tentang pentingnya peraturan tentang sistem fire hydrant untuk di ketahui kontraktor. Untuk menangani sistem fire hydrant dibutuhkan tenaga ahli yang sudah berpengalaman bertahun-tahun. Oleh karena hal itu kami dari PT Mechatronic Mitra Solusi siap membantu dalam melakukan desaint, instalasi, dan perencanaan fire hydrant system. Tim engineering kami yang sudah berpengalaman bertahun-tahun juga dapat melakukan inspeksi maupun maintenance terhadap fire hydrant system yang sudah ada sebelumnya. 

Hubungi kami untuk keperluan pertanyaan yang anda butuhkan mengenai fire hydrant, cooling tower, chiller, dll

(021) 5900629 atau 085100333130
Email info@mechatronicgroup.com