Kami siap membantu perusahaan anda untuk Pemasangan Hydraulic Dock

PT. Mechatronic Mitra Solusi siap bermitra dengan perusahaan anda dalam kebutuhan apapun untuk keperluan perusahaan anda.

Kami PT. Mechatronic Mitra Solusi siap membantu UKM

PT. Mechatronic Mitra Solusi siap bersinergi dengan UKM-UKM dimanapun dalam pembuatan mesin-mesin dengan kebutuhan khusus.

Pembuatan Conveyor untuk Perusahaan

Kami PT. Mechatronic Mitra Solusi siap membantu anda dalam perakitan dan instalasi conveyor.

Dokumentasi Pengerjaan Panel Automatic Tester Insulation

The Best Material yang selalu PT. Mechatronic Mitra Solusi berikan. Karena kami selalu berusaha menjadi mitra terbaik perusahaan.

Installation Lift Construction

PT. Mechatronic Mitra Solusi juga telah berpengalaman dalam pembuatan/pemasangan Lift di suatu Pabrik/Kantor.

Minggu, 28 Mei 2017

Sistem Pendinginan Pada Cooling Tower

BOILER COOLING TOWER 0

Udara di dalam Mesin Diesel digunakan untuk pembakaran bahan bakar ( solar). Kabut solar dicampur dengan udara pada tekanan dan suhu tinggi sehingga akan terjadi pembakaran yang menghasilkan tenaga. Perbandingan antara kabut solar dan volume diatur sedemikian sehingga pada keadaan beban penuh, kabut solar habis terbakar oleh udara yang dimasukan ke dalam silinder. Bahan bakar dan udara harus dalam perbandingan yang tepat, kekurangan udara akan mengakibatkan merusak mesin, yaitu mengakibatkan pembakaran kurang sempurna dan terjadilah kerak ( arang) di dalam silinder.

Sistem penyaluran udara juga dapat menyebabkan Hal-hal yang umumnya dapat merusak mesin antara lain :
a.      Penyetelan tekanan pengaturan nozzale yang terlalu tinggi
b.     Mesin bekerja lama dengan beban rendah
c.      Mesin sering bekerja tanpa beban
d.     Saluran pembuangan ( knalpot) yang kotor, akan menghambat keluarnya asap dan mempercepta kenaikan kadar arang dalam saluran dan akhirnya mempercepat terjadinya kerak
Dalam praktek sistem penyaluran udara kelebihan bahan bakar dibanding dengan jumlah udara ini ditandai dengan asap hitam ke luar dari knalpot. Untuk keperluan start mesin, orang membuat agar udara yang dimasukan kedalam mesin tidak dingin ( hangat), sebab udara dingin sukar bersenyawa dengan bahan bakar.

Agar Supaya proses pendinginan ini berlangsung efektif, maka perlu dijaga kebersihan dari sirip-sirip silinder.
Udara yang dihembuskan kuat oleh blower disalurkan ke dalam tabung udara dan membawa panas ke luar sirip. Harus diusahakan agar udara panas ini tidak tertarik lagi oleh blower . Udara yang masuk haruslah udara luar yang masih segar dan dingin perlu juga untuk membersihkan jendela-jendeka kaca yang dipasang di ruang mesin.



Gb. 5 Sistem sirkulasi udara mesin dengan turbo chrager.

BOILER COOLING TOWER 0
Sistem Pendingin

Sistem pendinginan sangat penting artinya bagi keawetan suatu mesin, pada waktu berjalan mesin akan menjadi panas, karena proses pembakaran di dalam silinder, mesin yang terlalu panas, selain cepat rusak juga out put tenaganya kurang maksimal maka diperlukan pendinginan, umumnya sistem pendinginan dibagi menjadi dua macam, yaitu :
                        a.   Sistem pendinginan air
                        b.   Sistem pendinginan udara
a.   Sistem Pendinginan Air
Air memasuki blok silinder dari bagian bawah silinder, mengalir melalui saluran-saluran blok silinder terus ke atas menuju silinder head. Air menyerap panas dari mesin sehingga suhu air nai air yang panas ini cenderung mengalir karena perbedaan berat jenis. Air semakin menjadi panas sewaktu berada di sekitar kepala silinder, air yang telah panas harus didinginkan kembali.
Apabila sampai mendidih hal ini menunjukkan adanya gangguan dalam sistem pendinginan tersebut.
Air mengalir ke bawah dari bagian atas radiator melalui pipa-pipa radiator, udara dihembuskan melintasi radiator ke arah depan genset, terjadilah proses pendinginan udara, udara ini menghembus keras karena adanya kipas yang berputar di belakang radiator. Pada saat air sampai di bagian bawah radiator, air menjadi dingin dan masuk kembali ke blok silinder dari bawah untuk mendinginkan mesin.
Demikianlah proses pendinginan berulang dan terjadilah sirkulasi air pendinginan. Bagaimanapun juga ada sebagain air yang menguap.
Maka setiap kali perlu diperiksa permukaan air pendinginan ini. Apabila perlu harus ditambah supaya alran air dapat berjalan lebih cepat, harus ada pompa air yang dipergunakan untuk mendorong air mengalir sehingga dengan demikian daya pendinginan dapat di percapat, sehingga sistem pendingin tersebut merupakan suatu cara pendinginan yang baik
b.  Sistem Pendinginan Udara
Berbeda dengan sistem pendinginan air, di sini silinder-silinder tidak ditempatkan dalam suatu blok silinder melainkan pada tiap silinder diberi semacam sirip, gunanya sirip ialah untuk menyerap panas dari silinder kepala dengan sirip-sirip ini berarti memperluas permukaan yang dapat menyerap panas tersebut dapat dilepaskan ke luar bersama udara yang dihembuskan dengan kuat oleh kipas atau blower.

BOILER COOLING TOWER 0
Air Sebagai Bahan Utama Cooling Tower & Boiler

Kegunaan air dalam proses industri sangat banyak sekali, selain sebagai air baku pada industri air minum dan pemutar turbin pada pembangkit tenaga listrik, juga sebagai alat bantu utama dalam kerja pada proses – proses industri. Selain itu juga air digunakan sebagai sarana pembersihan ( cleaning ) baik itu cleaning area atau alat – alat produksi yang tidak memerlukan air dengan perlakuan khusus atau cleaning dengan menggunakan air dengan kualitas dan prasyarat tertentu yang membutuhkan sterilisasi dan ketelitian yang tinggi. Dalam hal ini pembahasan difokuskan pada air sebagai penghasil energi kalor dan sebagai penyerap energi kalor ( pendingin ) dalam industri pada umumnya.

A. Air umpan boiler

Boiller adalah tungku dalam berbagai bentuk dan ukuran yang digunakan untuk menghasilkan uap lewat penguapan air untuk dipakai pada pembangkit tenaga listrik lewat turbin, proses kimia, dan pemanasan dalam produksi.

Sistem kerjanya yaitu air diubah menjadi uap. Panas disalurkan ke air dalam boiler, dan uap yang dihasilkan terus – menerus. Feed water boiler dikirim ke boiler untuk menggantikan uap yang hilang. Saat uap meninggalkan air boiler, partikel padat yang terlarut semula dalam feed water boiler tertinggal.

Partikel padat yang tertinggal menjadi makin terkonsentrasi, dan pada saatnya mencapai suatu level dimana konsentrasi lebih lanjut akan menyebabkan kerak atau endapan untuk membentuk pada logam boiler.

Ketidaksesuaian kriteria air umpan boiler menurut baku mutu diatas akan mempengaruhi berbagai hal, misalnya :

1. Korosi

Peristiwa korosi adalah peristiwa elektrokimia, dimana logam berubah menjadi bentuk asalnya akibat dari oksidasi yang disebabkan berikatannya oksigen dengan logam, atau kerugian logam disebabkan oleh akibat beberapa kimia

Penyebab korosi Boiller:

Oksigen Terlarut
Alkalinity ( Korosi pH tinggi pada Boiler tekanan tinggi )
Karbon dioksida ( korosi asam karbonat pada jalur kondensat )
Korosi khelate ( EDTA sebagai pengolahan pencegah kerak )
Akibat dari peristiwa korosi adalah penipisan dinding pada permukaan boiler sehingga dapat menyebabkan pipa pecah atau bocor.

2. Kerak

Pengerakan pada sistem boiler :

Pengendapan hardness feedwater dan mineral lainnya
 Kejenuhan berlebih dari partikel padat terlarut ( TDS ) mengakibatkan tegangan permukaan tinggi dan gelembung sulit pecah
Kerak boiler yang lazim : CaCO3, Ca3 (PO4)2, Mg(OH)2, MgSiO3, SiO2, Fe2(CO3)3, FePO4
3. Endapan

Pembekuan material non mineral pada boiler, umumnya berasal dari:

Oksida besi sebagai produk korosi
Materi organic ( kotoran – bio, minyak dan getah ), Boiler bersifat alkalinity jika terkena gliserida maka akan terjadi reaksi penyabunan.
Partikel padat tersuspensi dari feedwater ( tanah endapan dan pasir )
Dari peristiwa – peristiwa ini mengakibatkan terbentuknya deposit pada pipa superheater, menyebabkan peristiwa overheating dan pecahnya pipa, terbentuknya deposit pada sirip turbin, menyebabkan turunnya effisiensi

B. Air pendingin dan sirkulasi sebagai Cooling tower dan Chiller

Colling tower atau menara pendingin adalah suatu sistem pendinginan dengan prinsip air yang disirkulasikan. Air dipakai sebagai medium pendingin, misalnya pendingin condenser, AC, diesel generator ataupun mesin – mesin lainnya.

Jika air mendinginkan suatu unit mesin maka hal ini akan berakibat air pendingin tersebut akan naik temperaturnya, misalnya air dengan temperature awal ( T1 ) setelah digunakan untuk mendinginkan mesin maka temperaturnya berubah menjadi ( T2 ). Disini fungsi cooling tower adalah untuk mendinginkan kembali T2 menjadi T1 dengan blower / fan dengan bantuan angin. Demikian proses tersebut berulang secara terus menerus.

Sedangkan pada chiller temperature yang dibutuhkan relative lebih rendah dibandingkan penggunaan Colling tower.

Beda antara cooling dan chiller adalah pada sistem yang digunakan. Maksudnya, bila cooling adalah sistem terbuka sedangkan pada chiller adalah sistem tertutup sehingga proses penguapan lebih rendah dibandingkan dengan sistem terbuka.

Sistem air cooling dapat dikategorikan dua tipe dasar, sebagai berikut :

1. Sistem air cooling satu aliran

Sistem air cooling satu arah adalah satu diantara aliran air yang hanya melewati satu kali penukar panas. Dan lalu dibuang kepembuangan atau tempat laindalam proses.

Sistem tipe ini mempergunakan banyak volume air. Tidak ada penguapan dan mineral yang terkandung didalam air masuk dan keluar penukar panas. Sistem air cooling satu arah biasa digunakan pada terminal tenaga besar dalam situasi tertutup dari air laut atau air sungai dimana persediaan air cukup tinggi.

2. Sistem air cooling sirkulasi

Pada sistem sirkulasi terbuka ini, air secara berkesinambungan bersikulasi melewati peralatan yang akan didinginkan dan menyambung secara seri. Transfer panas dari peralatan ke air, dan menyebabkan terjadinya penguapan ke udara. Penguapan menambah konsentrasi dan padatan mineral dalam air dan ini adalah efek kombinasi dari penguapan dan endapan, yang merupakan konstribusi dari banyak masalah dalam pengolahan dengan sistem sirkulasi terbuka.

Pada peristiwa sirkulasi air ini, akan terjadi proses – proses sebagai berikut :

a. Pendinginan air cooling tower adakah atas dasar penguapan ( Evaporasi )

Pada peristiwa fisika dikenal prinsip “ jumlah kalor yang diterima = jumlah kalor yang dilepaskan “. Kalor untuk melakukan pendinginan dari T2 menjadi T1 sama dengan kalor penguapan atau dengan kata lain air tersebut menjadi dingin dikarenakan sebagian dari air tersebut menguap.

Untuk cooling tower, besarnya penguapan dapat dihitung bila diketahui kapasitas pompa sirkulasi ( m3/jam )

b. Pada air Cooling tower terjadi pemekatan Garam.

Dengan adanya penguapan maka lama kelamaan seluruh mineral yang tidak dapat menguap akan berkumpul sehingga terjadi pemekatan. Dengan banyaknya mineral yang terkandung pada air Cooling tower perlu dilakukan proses Bleed Off dan penambahan air make up. Air yang menguap adalah air yang murni bebas dari garam – garam mineral dengan konsentrasi = 0. Pada cooling tower dapat diketahui siklus air pada unit cooling tower adalah dengan cara :

Dengan rumus

Cycle = Tower water chloride

Make up water chloride

Tanpa menggunakan parameter khlorida, siklus dapat diketahui dengan membaca konduktivity, yaitu dengan membandingkan konduktivity air tower dengan konduktivity air make up.

Masalah yang sering timbul dalam pada seluruh sistem air cooling adalah:

Korosif
Pada pH yang rendah menyebabkan terjadinya korosi pada logam. Begitu juga nitrifying. Penyebab lain adalah dengan adanya bakteri yang dapat menghasilkan asam sulfat. Bakteri yang memiliki kemampuan untuk mengubah hydrogen sulfide menjadi sulfur kemudian mengubah menjadi asam sulfat. Bakteri ini menyerang logam besi, logam lunak dan steiless steel, hidup sebagai anaerobic ( tanpa udara )

Kerak
Pembentukan kerak diakibatkan oleh kandungan padatan terlarut dan material anorganik yang mencapai limit control.

Metode yang digunakan untuk mencegah terjadinya pembentukan kerak antara lain :

1. Menghambat kerak dengan mengontrol pH

Dalam keadaan asam lemah ( kira – kira pH 6,5 ). Asam sulfat yang paling sering digunakan untuk ini, memiliki dua efek dengan memelihara pH dalam daerah yang benar dan mengubah kalsium karbonat, ini memperkecil resiko terbentuknya kerak kalsium sulfat. Ini memperkecil resiko terbentuknya kerak kalsium karbonat dan membiarkan cycle yang tinggi dari konsentrasi dalam sistem.
Mengontrol kerak dengan bleed off

Bleed off pada sirkulasi air cooling terbuka sangat penting untuk memastikan bahwa air tidak pekat sebagai perbandingan untuk mengurangi kelarutan dari garam mineral yang kritis. Jika kelarutan ini berkurang kerak akan terbentuk pada penukar panas.
Mengontrol kerak dengan bahan kimia penghambat kerak.

Bahan kimia umumnya berasal dari organic polimer, yaitu polyacrilik dan polyacrilik buatan.

Masalah mikrobiologi
Microorganisme juga mampu membentuk deposit pada sembarangan permukaan. Hampir semua jasad renik ini menjadi kolektor bagi debu dan kotoran lainnya. Hal ini dapat menyebabkan efektivitas kerja cooling tower menjadi terganggu.

Masalah kontaminasi
Keadaan cooling tower yang terbuka dengan udara bebas memungkinkan organisme renik untuk tumbuh dan berkembang pada sistem, belum lagi kualitas air make up yang digunakan.

BOILER COOLING TOWER 0
Prinsip kerja Cooling Tower

Salah satu komponen utama pada AC sentral selain chiller, AHU, dan ducting adalah cooling tower atau menara pendingin. Fungsi utamanya adalah sebagai alat untuk mendinginkan air panas dari kondensor dengan cara dikontakkan langsung dengan udara secara konveksi paksa menggunakan fan/kipas. Konstruksi cooling tower terdiri dari system pemipaan dengan banyak nozzle, fan/blower, bak penampung, casing, dsb.
Proses yang terjadi pada chiller atau unit pendingin untuk system AC sentral dengan system kompresi uap terdiri dari proses kompresi, kondensasi, ekspansi dan evaporasi. Proses ini terjadi dalam satu siklus tertutup yang menggunakan fluida kerja berupa refrigerant yang mengalir dalam system pemipaan yang terhubung dari satu komponen ke komponen lainnya. Kondensor pada chiller biasanya berbentuk water-cooled condenser yang menggunakan air untuk proses pendinginan refrigeran. Secara umum bentuk konstruksinya berupa shell & tube dimana air mengalir memasuki shell/ tabung dan uap refrigeran superheat mengalir dalam pipa yang berada di dalam tabung sehingga terjadi proses pertukaran kalor. Uap refrigeran superheat berubah fasa menjadi cair yang memiliki tekanan tinggi mengalir menuju alat ekspansi, sementara air yang keluar memiliki temperatur yang lebih tinggi. Karena air ini akan digunakan lagi untuk proses pendinginan kondensor maka tentu saja temperaturnya harus diturunkan kembali atau didinginkan pada cooling tower. Langkah pertama adalah memompa air panas tersebut menuju cooling tower melewati system pemipaan yang pada ujungnya memiliki banyak nozzle untuk tahap spraying atau semburan. Air panas yang keluar dari nozzle secara langsung melakukan kontak dengan udara sekitar yang bergerak secara paksa karena pengaruh.fan/blower yang terpasang pada cooling tower. Sistem ini sangat efektif dalam proses pendinginan air karena suhu kondensasinya sangat rendah mendekati suhu wet-bulb udara. Air yang sudah mengalami penurunan temperature ditampung dalam bak/basin untuk kemudian dipompa kembali menuju kondensor yang berada di dalam chiller. Pada cooling tower juga dipasang katup make up water yang dihubungkan ke sumber air terdekat untuk menambah kapasitas air pendingin jika terjadi kehilangan air ketika proses evaporative cooling tersebut. Prestasi menara pendingin biasanya dinyatakan dalam “range” dan “approach”, dimana range adalah penurunan suhu air yang melewati cooling tower dan approach adalah selisih antara udara suhu udara wet-bulb dan suhu air yang keluar. Perpindahan kalor yang terjadi pada cooling tower berlangsung dari air ke udara tak jenuh. Ada dua penyebab terjadinya perpindahan kalor yaitu perbedaan suhu dan perbedaan tekanan parsial antara air dan udara. Suhu pengembunan yang rendah pada cooling tower membuat sistem ini lebih hemat energi jika digunakan untuk system refrigerasi pada skala besar seperti chiller. Salah satu kekurangannya adalah bahwa sistem ini tidak praktis karena jarak yang jauh antara chiller dan cooling tower sehingga memerlukan system pemipaan yang relative panjang. Selain itu juga biaya perawatan cooling tower cukup tinggi dibandingkan system lainnya.

Kami merupakan kontraktor yang telah berpengalaman dan profesional.

Hubungi (021) 5900629 atau 085100333130
Email info@mechatronicgroup.com
- Hai pembaca General Kontraktor, Kontraktor Elektrikal & Mekanikal, Design System, Maintenance, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Sistem Pendinginan Pada Cooling Tower
link : Sistem Pendinginan Pada Cooling Tower

Baca juga


BOILER COOLING TOWER 0

Udara di dalam Mesin Diesel digunakan untuk pembakaran bahan bakar ( solar). Kabut solar dicampur dengan udara pada tekanan dan suhu tinggi sehingga akan terjadi pembakaran yang menghasilkan tenaga. Perbandingan antara kabut solar dan volume diatur sedemikian sehingga pada keadaan beban penuh, kabut solar habis terbakar oleh udara yang dimasukan ke dalam silinder. Bahan bakar dan udara harus dalam perbandingan yang tepat, kekurangan udara akan mengakibatkan merusak mesin, yaitu mengakibatkan pembakaran kurang sempurna dan terjadilah kerak ( arang) di dalam silinder.

Sistem penyaluran udara juga dapat menyebabkan Hal-hal yang umumnya dapat merusak mesin antara lain :
a.      Penyetelan tekanan pengaturan nozzale yang terlalu tinggi
b.     Mesin bekerja lama dengan beban rendah
c.      Mesin sering bekerja tanpa beban
d.     Saluran pembuangan ( knalpot) yang kotor, akan menghambat keluarnya asap dan mempercepta kenaikan kadar arang dalam saluran dan akhirnya mempercepat terjadinya kerak
Dalam praktek sistem penyaluran udara kelebihan bahan bakar dibanding dengan jumlah udara ini ditandai dengan asap hitam ke luar dari knalpot. Untuk keperluan start mesin, orang membuat agar udara yang dimasukan kedalam mesin tidak dingin ( hangat), sebab udara dingin sukar bersenyawa dengan bahan bakar.

Agar Supaya proses pendinginan ini berlangsung efektif, maka perlu dijaga kebersihan dari sirip-sirip silinder.
Udara yang dihembuskan kuat oleh blower disalurkan ke dalam tabung udara dan membawa panas ke luar sirip. Harus diusahakan agar udara panas ini tidak tertarik lagi oleh blower . Udara yang masuk haruslah udara luar yang masih segar dan dingin perlu juga untuk membersihkan jendela-jendeka kaca yang dipasang di ruang mesin.



Gb. 5 Sistem sirkulasi udara mesin dengan turbo chrager.

BOILER COOLING TOWER 0
Sistem Pendingin

Sistem pendinginan sangat penting artinya bagi keawetan suatu mesin, pada waktu berjalan mesin akan menjadi panas, karena proses pembakaran di dalam silinder, mesin yang terlalu panas, selain cepat rusak juga out put tenaganya kurang maksimal maka diperlukan pendinginan, umumnya sistem pendinginan dibagi menjadi dua macam, yaitu :
                        a.   Sistem pendinginan air
                        b.   Sistem pendinginan udara
a.   Sistem Pendinginan Air
Air memasuki blok silinder dari bagian bawah silinder, mengalir melalui saluran-saluran blok silinder terus ke atas menuju silinder head. Air menyerap panas dari mesin sehingga suhu air nai air yang panas ini cenderung mengalir karena perbedaan berat jenis. Air semakin menjadi panas sewaktu berada di sekitar kepala silinder, air yang telah panas harus didinginkan kembali.
Apabila sampai mendidih hal ini menunjukkan adanya gangguan dalam sistem pendinginan tersebut.
Air mengalir ke bawah dari bagian atas radiator melalui pipa-pipa radiator, udara dihembuskan melintasi radiator ke arah depan genset, terjadilah proses pendinginan udara, udara ini menghembus keras karena adanya kipas yang berputar di belakang radiator. Pada saat air sampai di bagian bawah radiator, air menjadi dingin dan masuk kembali ke blok silinder dari bawah untuk mendinginkan mesin.
Demikianlah proses pendinginan berulang dan terjadilah sirkulasi air pendinginan. Bagaimanapun juga ada sebagain air yang menguap.
Maka setiap kali perlu diperiksa permukaan air pendinginan ini. Apabila perlu harus ditambah supaya alran air dapat berjalan lebih cepat, harus ada pompa air yang dipergunakan untuk mendorong air mengalir sehingga dengan demikian daya pendinginan dapat di percapat, sehingga sistem pendingin tersebut merupakan suatu cara pendinginan yang baik
b.  Sistem Pendinginan Udara
Berbeda dengan sistem pendinginan air, di sini silinder-silinder tidak ditempatkan dalam suatu blok silinder melainkan pada tiap silinder diberi semacam sirip, gunanya sirip ialah untuk menyerap panas dari silinder kepala dengan sirip-sirip ini berarti memperluas permukaan yang dapat menyerap panas tersebut dapat dilepaskan ke luar bersama udara yang dihembuskan dengan kuat oleh kipas atau blower.

BOILER COOLING TOWER 0
Air Sebagai Bahan Utama Cooling Tower & Boiler

Kegunaan air dalam proses industri sangat banyak sekali, selain sebagai air baku pada industri air minum dan pemutar turbin pada pembangkit tenaga listrik, juga sebagai alat bantu utama dalam kerja pada proses – proses industri. Selain itu juga air digunakan sebagai sarana pembersihan ( cleaning ) baik itu cleaning area atau alat – alat produksi yang tidak memerlukan air dengan perlakuan khusus atau cleaning dengan menggunakan air dengan kualitas dan prasyarat tertentu yang membutuhkan sterilisasi dan ketelitian yang tinggi. Dalam hal ini pembahasan difokuskan pada air sebagai penghasil energi kalor dan sebagai penyerap energi kalor ( pendingin ) dalam industri pada umumnya.

A. Air umpan boiler

Boiller adalah tungku dalam berbagai bentuk dan ukuran yang digunakan untuk menghasilkan uap lewat penguapan air untuk dipakai pada pembangkit tenaga listrik lewat turbin, proses kimia, dan pemanasan dalam produksi.

Sistem kerjanya yaitu air diubah menjadi uap. Panas disalurkan ke air dalam boiler, dan uap yang dihasilkan terus – menerus. Feed water boiler dikirim ke boiler untuk menggantikan uap yang hilang. Saat uap meninggalkan air boiler, partikel padat yang terlarut semula dalam feed water boiler tertinggal.

Partikel padat yang tertinggal menjadi makin terkonsentrasi, dan pada saatnya mencapai suatu level dimana konsentrasi lebih lanjut akan menyebabkan kerak atau endapan untuk membentuk pada logam boiler.

Ketidaksesuaian kriteria air umpan boiler menurut baku mutu diatas akan mempengaruhi berbagai hal, misalnya :

1. Korosi

Peristiwa korosi adalah peristiwa elektrokimia, dimana logam berubah menjadi bentuk asalnya akibat dari oksidasi yang disebabkan berikatannya oksigen dengan logam, atau kerugian logam disebabkan oleh akibat beberapa kimia

Penyebab korosi Boiller:

Oksigen Terlarut
Alkalinity ( Korosi pH tinggi pada Boiler tekanan tinggi )
Karbon dioksida ( korosi asam karbonat pada jalur kondensat )
Korosi khelate ( EDTA sebagai pengolahan pencegah kerak )
Akibat dari peristiwa korosi adalah penipisan dinding pada permukaan boiler sehingga dapat menyebabkan pipa pecah atau bocor.

2. Kerak

Pengerakan pada sistem boiler :

Pengendapan hardness feedwater dan mineral lainnya
 Kejenuhan berlebih dari partikel padat terlarut ( TDS ) mengakibatkan tegangan permukaan tinggi dan gelembung sulit pecah
Kerak boiler yang lazim : CaCO3, Ca3 (PO4)2, Mg(OH)2, MgSiO3, SiO2, Fe2(CO3)3, FePO4
3. Endapan

Pembekuan material non mineral pada boiler, umumnya berasal dari:

Oksida besi sebagai produk korosi
Materi organic ( kotoran – bio, minyak dan getah ), Boiler bersifat alkalinity jika terkena gliserida maka akan terjadi reaksi penyabunan.
Partikel padat tersuspensi dari feedwater ( tanah endapan dan pasir )
Dari peristiwa – peristiwa ini mengakibatkan terbentuknya deposit pada pipa superheater, menyebabkan peristiwa overheating dan pecahnya pipa, terbentuknya deposit pada sirip turbin, menyebabkan turunnya effisiensi

B. Air pendingin dan sirkulasi sebagai Cooling tower dan Chiller

Colling tower atau menara pendingin adalah suatu sistem pendinginan dengan prinsip air yang disirkulasikan. Air dipakai sebagai medium pendingin, misalnya pendingin condenser, AC, diesel generator ataupun mesin – mesin lainnya.

Jika air mendinginkan suatu unit mesin maka hal ini akan berakibat air pendingin tersebut akan naik temperaturnya, misalnya air dengan temperature awal ( T1 ) setelah digunakan untuk mendinginkan mesin maka temperaturnya berubah menjadi ( T2 ). Disini fungsi cooling tower adalah untuk mendinginkan kembali T2 menjadi T1 dengan blower / fan dengan bantuan angin. Demikian proses tersebut berulang secara terus menerus.

Sedangkan pada chiller temperature yang dibutuhkan relative lebih rendah dibandingkan penggunaan Colling tower.

Beda antara cooling dan chiller adalah pada sistem yang digunakan. Maksudnya, bila cooling adalah sistem terbuka sedangkan pada chiller adalah sistem tertutup sehingga proses penguapan lebih rendah dibandingkan dengan sistem terbuka.

Sistem air cooling dapat dikategorikan dua tipe dasar, sebagai berikut :

1. Sistem air cooling satu aliran

Sistem air cooling satu arah adalah satu diantara aliran air yang hanya melewati satu kali penukar panas. Dan lalu dibuang kepembuangan atau tempat laindalam proses.

Sistem tipe ini mempergunakan banyak volume air. Tidak ada penguapan dan mineral yang terkandung didalam air masuk dan keluar penukar panas. Sistem air cooling satu arah biasa digunakan pada terminal tenaga besar dalam situasi tertutup dari air laut atau air sungai dimana persediaan air cukup tinggi.

2. Sistem air cooling sirkulasi

Pada sistem sirkulasi terbuka ini, air secara berkesinambungan bersikulasi melewati peralatan yang akan didinginkan dan menyambung secara seri. Transfer panas dari peralatan ke air, dan menyebabkan terjadinya penguapan ke udara. Penguapan menambah konsentrasi dan padatan mineral dalam air dan ini adalah efek kombinasi dari penguapan dan endapan, yang merupakan konstribusi dari banyak masalah dalam pengolahan dengan sistem sirkulasi terbuka.

Pada peristiwa sirkulasi air ini, akan terjadi proses – proses sebagai berikut :

a. Pendinginan air cooling tower adakah atas dasar penguapan ( Evaporasi )

Pada peristiwa fisika dikenal prinsip “ jumlah kalor yang diterima = jumlah kalor yang dilepaskan “. Kalor untuk melakukan pendinginan dari T2 menjadi T1 sama dengan kalor penguapan atau dengan kata lain air tersebut menjadi dingin dikarenakan sebagian dari air tersebut menguap.

Untuk cooling tower, besarnya penguapan dapat dihitung bila diketahui kapasitas pompa sirkulasi ( m3/jam )

b. Pada air Cooling tower terjadi pemekatan Garam.

Dengan adanya penguapan maka lama kelamaan seluruh mineral yang tidak dapat menguap akan berkumpul sehingga terjadi pemekatan. Dengan banyaknya mineral yang terkandung pada air Cooling tower perlu dilakukan proses Bleed Off dan penambahan air make up. Air yang menguap adalah air yang murni bebas dari garam – garam mineral dengan konsentrasi = 0. Pada cooling tower dapat diketahui siklus air pada unit cooling tower adalah dengan cara :

Dengan rumus

Cycle = Tower water chloride

Make up water chloride

Tanpa menggunakan parameter khlorida, siklus dapat diketahui dengan membaca konduktivity, yaitu dengan membandingkan konduktivity air tower dengan konduktivity air make up.

Masalah yang sering timbul dalam pada seluruh sistem air cooling adalah:

Korosif
Pada pH yang rendah menyebabkan terjadinya korosi pada logam. Begitu juga nitrifying. Penyebab lain adalah dengan adanya bakteri yang dapat menghasilkan asam sulfat. Bakteri yang memiliki kemampuan untuk mengubah hydrogen sulfide menjadi sulfur kemudian mengubah menjadi asam sulfat. Bakteri ini menyerang logam besi, logam lunak dan steiless steel, hidup sebagai anaerobic ( tanpa udara )

Kerak
Pembentukan kerak diakibatkan oleh kandungan padatan terlarut dan material anorganik yang mencapai limit control.

Metode yang digunakan untuk mencegah terjadinya pembentukan kerak antara lain :

1. Menghambat kerak dengan mengontrol pH

Dalam keadaan asam lemah ( kira – kira pH 6,5 ). Asam sulfat yang paling sering digunakan untuk ini, memiliki dua efek dengan memelihara pH dalam daerah yang benar dan mengubah kalsium karbonat, ini memperkecil resiko terbentuknya kerak kalsium sulfat. Ini memperkecil resiko terbentuknya kerak kalsium karbonat dan membiarkan cycle yang tinggi dari konsentrasi dalam sistem.
Mengontrol kerak dengan bleed off

Bleed off pada sirkulasi air cooling terbuka sangat penting untuk memastikan bahwa air tidak pekat sebagai perbandingan untuk mengurangi kelarutan dari garam mineral yang kritis. Jika kelarutan ini berkurang kerak akan terbentuk pada penukar panas.
Mengontrol kerak dengan bahan kimia penghambat kerak.

Bahan kimia umumnya berasal dari organic polimer, yaitu polyacrilik dan polyacrilik buatan.

Masalah mikrobiologi
Microorganisme juga mampu membentuk deposit pada sembarangan permukaan. Hampir semua jasad renik ini menjadi kolektor bagi debu dan kotoran lainnya. Hal ini dapat menyebabkan efektivitas kerja cooling tower menjadi terganggu.

Masalah kontaminasi
Keadaan cooling tower yang terbuka dengan udara bebas memungkinkan organisme renik untuk tumbuh dan berkembang pada sistem, belum lagi kualitas air make up yang digunakan.

BOILER COOLING TOWER 0
Prinsip kerja Cooling Tower

Salah satu komponen utama pada AC sentral selain chiller, AHU, dan ducting adalah cooling tower atau menara pendingin. Fungsi utamanya adalah sebagai alat untuk mendinginkan air panas dari kondensor dengan cara dikontakkan langsung dengan udara secara konveksi paksa menggunakan fan/kipas. Konstruksi cooling tower terdiri dari system pemipaan dengan banyak nozzle, fan/blower, bak penampung, casing, dsb.
Proses yang terjadi pada chiller atau unit pendingin untuk system AC sentral dengan system kompresi uap terdiri dari proses kompresi, kondensasi, ekspansi dan evaporasi. Proses ini terjadi dalam satu siklus tertutup yang menggunakan fluida kerja berupa refrigerant yang mengalir dalam system pemipaan yang terhubung dari satu komponen ke komponen lainnya. Kondensor pada chiller biasanya berbentuk water-cooled condenser yang menggunakan air untuk proses pendinginan refrigeran. Secara umum bentuk konstruksinya berupa shell & tube dimana air mengalir memasuki shell/ tabung dan uap refrigeran superheat mengalir dalam pipa yang berada di dalam tabung sehingga terjadi proses pertukaran kalor. Uap refrigeran superheat berubah fasa menjadi cair yang memiliki tekanan tinggi mengalir menuju alat ekspansi, sementara air yang keluar memiliki temperatur yang lebih tinggi. Karena air ini akan digunakan lagi untuk proses pendinginan kondensor maka tentu saja temperaturnya harus diturunkan kembali atau didinginkan pada cooling tower. Langkah pertama adalah memompa air panas tersebut menuju cooling tower melewati system pemipaan yang pada ujungnya memiliki banyak nozzle untuk tahap spraying atau semburan. Air panas yang keluar dari nozzle secara langsung melakukan kontak dengan udara sekitar yang bergerak secara paksa karena pengaruh.fan/blower yang terpasang pada cooling tower. Sistem ini sangat efektif dalam proses pendinginan air karena suhu kondensasinya sangat rendah mendekati suhu wet-bulb udara. Air yang sudah mengalami penurunan temperature ditampung dalam bak/basin untuk kemudian dipompa kembali menuju kondensor yang berada di dalam chiller. Pada cooling tower juga dipasang katup make up water yang dihubungkan ke sumber air terdekat untuk menambah kapasitas air pendingin jika terjadi kehilangan air ketika proses evaporative cooling tersebut. Prestasi menara pendingin biasanya dinyatakan dalam “range” dan “approach”, dimana range adalah penurunan suhu air yang melewati cooling tower dan approach adalah selisih antara udara suhu udara wet-bulb dan suhu air yang keluar. Perpindahan kalor yang terjadi pada cooling tower berlangsung dari air ke udara tak jenuh. Ada dua penyebab terjadinya perpindahan kalor yaitu perbedaan suhu dan perbedaan tekanan parsial antara air dan udara. Suhu pengembunan yang rendah pada cooling tower membuat sistem ini lebih hemat energi jika digunakan untuk system refrigerasi pada skala besar seperti chiller. Salah satu kekurangannya adalah bahwa sistem ini tidak praktis karena jarak yang jauh antara chiller dan cooling tower sehingga memerlukan system pemipaan yang relative panjang. Selain itu juga biaya perawatan cooling tower cukup tinggi dibandingkan system lainnya.

Kami merupakan kontraktor yang telah berpengalaman dan profesional.


Hubungi (021) 5900629 atau 085100333130
Email info@mechatronicgroup.com

Teknik Pendinginan

Teknik Pendingin

Materi Singkat Teknik Pendingin
Pada awalnya untuk pengawetan makanan digunakan es atau salju sejak 1000 tahun sebelum masehi. Pada tahun 1850 mulai dipakai mesin pendingin yang memakai kompressor dengan bahan pendingin udara. Kemudian dipakai bahan pendingin amonia, keburukannya beracun, sampai akhirnya di temukan bahan pendingin freon yang lebih aman dan digunakan sampai sekarang.

1.2 Jenis dan Tipe Mesin pendingin
Jenis dan tipe mesin pendingin disesuaikan dengan kegunaan dan daya yang dimilikinya. Misalnya AC untuk kantor-kantor besar berbeda dengan AC untuk rumah tangga. Begitu juga untuk jenis kulkas.Karena di pasaran sudah tersedia berbagai jenis dan tipe mesin pendingin.

1.2.1 Jenis-jenis Mesin Pendingin
Dari berbagai mesin pendingin yang ada, serta ditinjau dari segi kegunaan dan fungsinya, yang umum kita kenal ada 4 macam mesin pendingin, antara lain :
1.2.1.1 Refrigerant
Jenis ini lebih dikenal dengan sebutan kulkas atau lemari es. Tipe dan kapasitasnya bermacam-macam, dan umumnya digunakan untuk rumah tangga. Fungsinya untuk mendinginkan minuman, mengawetkan bahan makanan, menhasilkan es. Suhu untuk lemari es dipertahankan 3o -100 C
1.2.1.2 Freezer
Jenis yang satu ini tidak berbeda dengan kulkas, hanya saja kapasitas lebih besar, dan suhunya lebih rendah.
1.2.1.3 Air Conditioner (AC)
Manusia selalu berusaha untuk membuat keadaan disekelilingnya menjadi lebih baik dan suasana lebih nyaman. Air Conditioner adalah salah satu yang dapat memenuhi kebutuhan itu. Dengan membuat keadaan menjadi lebih sejuk. Sesuai dengan namanya air conditioner berarti pengatur udara diperlukan sekurangnya 3 peraturan
a. Suhu udara
Adalah derajat panas atau dingin dari udara yang diukur dengan thermo-meter. Udara harus didinginkan untuk membuat suhu di dalam ruangan menjadi sejuk. Suhu kamar yang sejuk dan nyaman adalah 240 – 270 C
b. Kelembaban
Untuk mendapatkan udara yang sejuk dan nyaman di dalam ruangan, kita harus mengatur kelembaban udara dengan mengambil uap air dari udara atau menambahkan uap air pada udara yang mengalir di dalam ruangan. Jumlah uap air di dalam udara dinyatakan dengan %. Jadi AC selain dapat menyejukkan udara juga dapat membersihkan udara yang ada dalam ruangan. AC rumah tangga dapat dioperasikan dengan listrik satu phase pada 110 Volt atau 220 Volt. Kapasitas mulai 4.000 s/d 25.000 BTU/h.
1.2.1.4 Kipas Angin
Walaupun pada dasarnya peralatan yang satu ini tidak menghasilkan udara atau suhu yang dingin sebagaimana kulkas atau AC, tetapi putaran dan sistem kerjanya mirip dengan kerja dari kedua peralatan diatas.
- Hai pembaca General Kontraktor, Kontraktor Elektrikal & Mekanikal, Design System, Maintenance, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Chiller, Artikel cooling tower, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Teknik Pendinginan
link : Teknik Pendinginan

Baca juga


Teknik Pendingin

Materi Singkat Teknik Pendingin
Pada awalnya untuk pengawetan makanan digunakan es atau salju sejak 1000 tahun sebelum masehi. Pada tahun 1850 mulai dipakai mesin pendingin yang memakai kompressor dengan bahan pendingin udara. Kemudian dipakai bahan pendingin amonia, keburukannya beracun, sampai akhirnya di temukan bahan pendingin freon yang lebih aman dan digunakan sampai sekarang.

1.2 Jenis dan Tipe Mesin pendingin
Jenis dan tipe mesin pendingin disesuaikan dengan kegunaan dan daya yang dimilikinya. Misalnya AC untuk kantor-kantor besar berbeda dengan AC untuk rumah tangga. Begitu juga untuk jenis kulkas.Karena di pasaran sudah tersedia berbagai jenis dan tipe mesin pendingin.

1.2.1 Jenis-jenis Mesin Pendingin
Dari berbagai mesin pendingin yang ada, serta ditinjau dari segi kegunaan dan fungsinya, yang umum kita kenal ada 4 macam mesin pendingin, antara lain :
1.2.1.1 Refrigerant
Jenis ini lebih dikenal dengan sebutan kulkas atau lemari es. Tipe dan kapasitasnya bermacam-macam, dan umumnya digunakan untuk rumah tangga. Fungsinya untuk mendinginkan minuman, mengawetkan bahan makanan, menhasilkan es. Suhu untuk lemari es dipertahankan 3o -100 C
1.2.1.2 Freezer
Jenis yang satu ini tidak berbeda dengan kulkas, hanya saja kapasitas lebih besar, dan suhunya lebih rendah.
1.2.1.3 Air Conditioner (AC)
Manusia selalu berusaha untuk membuat keadaan disekelilingnya menjadi lebih baik dan suasana lebih nyaman. Air Conditioner adalah salah satu yang dapat memenuhi kebutuhan itu. Dengan membuat keadaan menjadi lebih sejuk. Sesuai dengan namanya air conditioner berarti pengatur udara diperlukan sekurangnya 3 peraturan
a. Suhu udara
Adalah derajat panas atau dingin dari udara yang diukur dengan thermo-meter. Udara harus didinginkan untuk membuat suhu di dalam ruangan menjadi sejuk. Suhu kamar yang sejuk dan nyaman adalah 240 – 270 C
b. Kelembaban
Untuk mendapatkan udara yang sejuk dan nyaman di dalam ruangan, kita harus mengatur kelembaban udara dengan mengambil uap air dari udara atau menambahkan uap air pada udara yang mengalir di dalam ruangan. Jumlah uap air di dalam udara dinyatakan dengan %. Jadi AC selain dapat menyejukkan udara juga dapat membersihkan udara yang ada dalam ruangan. AC rumah tangga dapat dioperasikan dengan listrik satu phase pada 110 Volt atau 220 Volt. Kapasitas mulai 4.000 s/d 25.000 BTU/h.
1.2.1.4 Kipas Angin
Walaupun pada dasarnya peralatan yang satu ini tidak menghasilkan udara atau suhu yang dingin sebagaimana kulkas atau AC, tetapi putaran dan sistem kerjanya mirip dengan kerja dari kedua peralatan diatas.

Rabu, 08 Februari 2017

Sistem Fire Hydrant Pada Gedung Bertingkat


Pada kesempatan pagi yang cerah ini *nulisnya pas pagi* saya akan menulis lanjutan dari sistem pemadam kebakaran gedung bertingkat tinggi yang telah saya tulis pada kesempatan sebelumnya. Kali ini tulisan saya akan menyasar ke dunia fire hydrant system pada gedung bertingkat tinggi.

Menyinggung kembali apa yang di maksud dengan fire hydrant system. Di mana pada tulisan saya sebelumnya telah saya singgung pengertian sistem hydrant secara umum. Dan juga telah saya singgung dalam sistem hydrant terdapat unit-unit pendukung yang akan saya perjelas dalam tulisan kali ini.

Sistem hydrant pada gedung bertingkat tinggi memiliki komponen atau unit-unit pendukung sebagai berikut:
  • Unit Tangki Penampung (Reservoir)
  • Unit Hydrant Jockey Pump
  • Unit Hydrant Electric Pump
  • Unit Hydrant Diesel Pump
  • Unit Hydrant Instalation
  • Unit Penurun Tekanan
  • Unit Hydrant Box
Dari sekian banyak unit pendukung sistem hydrant di atas akan saya perjelas menurut pemahaman yang mampu saya cerna sebagai plumber lapangan sebagai berikut:
  • Unit Tangki Penampung (Reservoir)
Unit tangki penampungan dalam sistem hydran gedung bertingkat biasanya terletak di ground atau bisa juga di basement berdampingan dengan unit ruang pompa. Hal ini bertujuan untuk memperpendek jarak antara tangki penampungan dengan unit-unit pompa pendorong sistem hydrant. Kapasitas tangki penampungan relatif menyesuaikan dengan kebutuhan dari luas gedung yang bersangkutan.
  • Hydrant Jockey Pump Unit
Jockey pump berfungsi sebagai penyetabil tekanan air pada instalasi pipa pada jenis wet riser system. Dan juga sebagai penggerak awal pada saat stop valve hydrant box terbuka. Jockey pump di gerakkan dengan tenaga listrik berdaya tertentu. Bisa di perjelas, fungsi dari jockey pump adalah sebagai pompa pendorong awal ketika tekanan air dalam instalasi pipa hydrant berkurang pada dry riser system. Pada wet riser system fungsi utamanya adalah penyetabil tekanan sekaligus pendorong awal. Cara kerja pompa ini berdasarkan tekanan air di dalam pipa instalasi yang di monitor oleh pressure switch.

  • Hydrant Electric Pump Unit
Seperti halnya jockey pump, fungsi dari electric pump adalah sebagai pendorong lanjutan ketika jockey pump sudah tidak mampu men-supply air ke dalam unit instalasi pipa dan tekanan air menurun drastis. Kapasitas pompa ini juga tergantung dari kebutuhan gedung. Sesuai namanya, electric pump di gerakkan dengan tenaga listrik dengan daya tertentu pula. Cara kerja electric pump sama dengan jockey pump dengan perbedaan besaran tekanan yang di tentukan oleh pressure switch

  • Hydrant Diesel Pump Unit
Hydrant diesel pump adalah unit pendorong terakhir pada sistem pemadam kebakaran gedung bertingkat. Fungsi dari diesel pump ini juga sama dengan 2 pompa pendorong sebelumnya dengan sistem starting masih mengandalkan pressure switch. Unit pompa ini di gerakkan dengan tenaga diesel berbahan bakar mandiri sehingga tidak terpengaruh dengan ketersiadiaan power listrik.
  • Hydrant Instalation Unit
Pada unit instalasi, sistem hydrant gedung bertingkat tinggi memiliki bagian-bagian berupa jalur pipa distribusi dari ruang pompa menuju titik-titik hydrant box yang tersebar di seluruh area publik gedung. Memiliki diameter yang berbeda antara pipa distribusi induk dan pipa sub distribusi. Hydrant instalation unit biasanya di letakkan dalam ruang shaft tersendiri.
  • Unit Penurun Tekanan
Unit penurun tekanan ini berfungsi untuk menjaga agar tekanan air di dalam pipa distribusi tetap stabil. Sehingga di dapatkan tekanan yang ideal pada tiap-tiap hydrant box akibat pengaruh gravitasi. Hal ini mengingat besar tekanan berbanding lurus dengan ketinggian. Bagian penting dari unit penurun tekanan ini adalah Pressure Reducing Valve.
  • Hydrant Box Unit
Unit hydrant box merupakan bagian dari sistem pemadam kebakaran yang berhubungan langsung dengan operator. Fungsi hydrant box adalah sebagai tempat penyimpan perangkat tempur melawan api yang harus selalu ready. Di dalam hydrant box terdapat: 
  1. 1 buah connector + stop valve ukuran 1 1/2", 
  2. 1 buah connector + stop valve ukuran 2 1/2", 
  3. 1 roll hydrant hose ukuran 1 1/2" panjang minimal 30 meter, 
  4. 1 buah Nozzle ukuran 1 1/2"
Di sertakan pula unit pendukung lain yaitu:
  1. 1 unit Break Glass Fire Alarm
  2. 1 unit Fire Alarm Bell
  3. 1 unit Emergency Phone Socket
  4. 1 unit Indikator Lamp
Kesemuanya itu dalam satu kesatuan unit hydrant box. Demikian yang dapat saya tulis dalam artikel sistem hydrant pada gedung bertingkat tinggi ini. Sampai saat saya menulis, pengetahuan tentang unit-unit pendukung sistem hydrant gedung masih sebatas ini.

Jika anda membutuhkan tenaga kontraktor untuk mechanical atau electrical dalam kebutuhan industri/perusahaan anda. Silahkan menghubungi kami. 

Kami merupakan kontraktor yang telah berpengalaman dan profesional.

Hubungi (021) 5900629 atau 085100333130

Email info@mechatronicgroup.com
- Hai pembaca General Kontraktor, Kontraktor Elektrikal & Mekanikal, Design System, Maintenance, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel instalasi hydrant, Artikel pemasangan hydrant, Artikel sistem fire hydrant, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Sistem Fire Hydrant Pada Gedung Bertingkat
link : Sistem Fire Hydrant Pada Gedung Bertingkat

Baca juga



Pada kesempatan pagi yang cerah ini *nulisnya pas pagi* saya akan menulis lanjutan dari sistem pemadam kebakaran gedung bertingkat tinggi yang telah saya tulis pada kesempatan sebelumnya. Kali ini tulisan saya akan menyasar ke dunia fire hydrant system pada gedung bertingkat tinggi.

Menyinggung kembali apa yang di maksud dengan fire hydrant system. Di mana pada tulisan saya sebelumnya telah saya singgung pengertian sistem hydrant secara umum. Dan juga telah saya singgung dalam sistem hydrant terdapat unit-unit pendukung yang akan saya perjelas dalam tulisan kali ini.

Sistem hydrant pada gedung bertingkat tinggi memiliki komponen atau unit-unit pendukung sebagai berikut:
  • Unit Tangki Penampung (Reservoir)
  • Unit Hydrant Jockey Pump
  • Unit Hydrant Electric Pump
  • Unit Hydrant Diesel Pump
  • Unit Hydrant Instalation
  • Unit Penurun Tekanan
  • Unit Hydrant Box
Dari sekian banyak unit pendukung sistem hydrant di atas akan saya perjelas menurut pemahaman yang mampu saya cerna sebagai plumber lapangan sebagai berikut:
  • Unit Tangki Penampung (Reservoir)
Unit tangki penampungan dalam sistem hydran gedung bertingkat biasanya terletak di ground atau bisa juga di basement berdampingan dengan unit ruang pompa. Hal ini bertujuan untuk memperpendek jarak antara tangki penampungan dengan unit-unit pompa pendorong sistem hydrant. Kapasitas tangki penampungan relatif menyesuaikan dengan kebutuhan dari luas gedung yang bersangkutan.
  • Hydrant Jockey Pump Unit
Jockey pump berfungsi sebagai penyetabil tekanan air pada instalasi pipa pada jenis wet riser system. Dan juga sebagai penggerak awal pada saat stop valve hydrant box terbuka. Jockey pump di gerakkan dengan tenaga listrik berdaya tertentu. Bisa di perjelas, fungsi dari jockey pump adalah sebagai pompa pendorong awal ketika tekanan air dalam instalasi pipa hydrant berkurang pada dry riser system. Pada wet riser system fungsi utamanya adalah penyetabil tekanan sekaligus pendorong awal. Cara kerja pompa ini berdasarkan tekanan air di dalam pipa instalasi yang di monitor oleh pressure switch.

  • Hydrant Electric Pump Unit
Seperti halnya jockey pump, fungsi dari electric pump adalah sebagai pendorong lanjutan ketika jockey pump sudah tidak mampu men-supply air ke dalam unit instalasi pipa dan tekanan air menurun drastis. Kapasitas pompa ini juga tergantung dari kebutuhan gedung. Sesuai namanya, electric pump di gerakkan dengan tenaga listrik dengan daya tertentu pula. Cara kerja electric pump sama dengan jockey pump dengan perbedaan besaran tekanan yang di tentukan oleh pressure switch

  • Hydrant Diesel Pump Unit
Hydrant diesel pump adalah unit pendorong terakhir pada sistem pemadam kebakaran gedung bertingkat. Fungsi dari diesel pump ini juga sama dengan 2 pompa pendorong sebelumnya dengan sistem starting masih mengandalkan pressure switch. Unit pompa ini di gerakkan dengan tenaga diesel berbahan bakar mandiri sehingga tidak terpengaruh dengan ketersiadiaan power listrik.
  • Hydrant Instalation Unit
Pada unit instalasi, sistem hydrant gedung bertingkat tinggi memiliki bagian-bagian berupa jalur pipa distribusi dari ruang pompa menuju titik-titik hydrant box yang tersebar di seluruh area publik gedung. Memiliki diameter yang berbeda antara pipa distribusi induk dan pipa sub distribusi. Hydrant instalation unit biasanya di letakkan dalam ruang shaft tersendiri.
  • Unit Penurun Tekanan
Unit penurun tekanan ini berfungsi untuk menjaga agar tekanan air di dalam pipa distribusi tetap stabil. Sehingga di dapatkan tekanan yang ideal pada tiap-tiap hydrant box akibat pengaruh gravitasi. Hal ini mengingat besar tekanan berbanding lurus dengan ketinggian. Bagian penting dari unit penurun tekanan ini adalah Pressure Reducing Valve.
  • Hydrant Box Unit
Unit hydrant box merupakan bagian dari sistem pemadam kebakaran yang berhubungan langsung dengan operator. Fungsi hydrant box adalah sebagai tempat penyimpan perangkat tempur melawan api yang harus selalu ready. Di dalam hydrant box terdapat: 
  1. 1 buah connector + stop valve ukuran 1 1/2", 
  2. 1 buah connector + stop valve ukuran 2 1/2", 
  3. 1 roll hydrant hose ukuran 1 1/2" panjang minimal 30 meter, 
  4. 1 buah Nozzle ukuran 1 1/2"
Di sertakan pula unit pendukung lain yaitu:
  1. 1 unit Break Glass Fire Alarm
  2. 1 unit Fire Alarm Bell
  3. 1 unit Emergency Phone Socket
  4. 1 unit Indikator Lamp
Kesemuanya itu dalam satu kesatuan unit hydrant box. Demikian yang dapat saya tulis dalam artikel sistem hydrant pada gedung bertingkat tinggi ini. Sampai saat saya menulis, pengetahuan tentang unit-unit pendukung sistem hydrant gedung masih sebatas ini.

Jika anda membutuhkan tenaga kontraktor untuk mechanical atau electrical dalam kebutuhan industri/perusahaan anda. Silahkan menghubungi kami. 

Kami merupakan kontraktor yang telah berpengalaman dan profesional.

Hubungi (021) 5900629 atau 085100333130

Email info@mechatronicgroup.com

Pompa Hydrant Diesel

Pompa Hydrant Diesel

Pompa Hydrant DieselPompa Hydrant Diesel adalah pompa yang memiliki fungsi sebagai backup atau menggantikan kerja pompa hydrant electric saat terjadi pemadaman listrik di area kebakaran sebagai pendorong air yang berasal dari reservoir ke jaringan hydrant. Saat listrik menyala, Pompa ini menstabilkan tegangan dalam jaringan instalasi fire hydrant atau fire sprinkle yang turun seiring dengan keluarnya air dari output jaringan fire hydrant seperti hydrant pillar yang berada di luar gedung maupun hydrant box yang ada di dalam gedung. Pompa hydrant diesel dan equipment lainnya dalam fire hydrant dirancang agar dapat menyala dan berfungsi dengan baik setidaknya selama lebih dari 45 menit dan memiliki pasokan air pada tandon paling tidak 2400 liter/menit untuk menanggulangi kebakaran yang terjadi sebelum petugas pemadam kebakaran daerah tersebut datang ke lokasi.

Standar instalasi Pompa Hydrant Diesel

Dalam instalasi pompa hydrant diesel, kontraktor mengikuti acuan yang dikeluarkan oleh pemerintah di negara terkait. Seperti SNI 03-1745-2000 sebagai standar dalam tata cara perencanaan akses bangunan dan akses lingkungan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung. Untuk rujukan Internasional bisa menggunakan Standar NFPA 20 (National Fire Protection Association) mengenai instalasi pompa sentrifugal. Standar ini selain sebagai acuan dalam instalasi pompa hydrant diesel juga sebagai gambaran pola kerja yang akan memudahkan kontraktor dalam proses instalasi sampai proses testing sesaat setelah semua komponen terpasang dengan baik.

Cara kerja pompa hydrant diesel

pompa hydrant diesel digunakan saat terjadi kebakaran di area yang diproteksi dengan jaringan instalasi fire hydrant dan pompa utama yang bertenaga listrik mengalami kerusakan atau gagal fungsi karena saat terjadi kebakaran listrik di area tersebut dipadamkan secara sengaja maupun tidak sengaja sehingga supply air dari reservoir pada jaringan fire hydrant mati yang menyebabkan kebakaran tidak dapat dipadamkan. Saat itulah pompa hydrant diesel akan menyala secara otomatis berdasarkan pressure switch. Pompa hydrant diesel terhubung dengan panel diesel stater, mesin ini yang mengatur untuk pompa hydrant diesel bekerja secara otomatis.
Panel ini juga yang melakukan charging / pengisian aki (accu) dan dapat berfungsi atau dinyalakan secara manual dengan menggunakan kunci stater pada diesel tersebut. untuk pengecekan agar pompa hydrant diesel dapat berfungsi dengan baik, maka harus dilakukan pemanasan rutin setiap minggunya dengan sebelumnya melakukan checking terhadap isi air accu, pendingin yang berupa air pada radiator serta pengecekan pelumas / oli yang ada pada mesin. PT Mechatronic Mitra Solusi selain sebagai kontraktor dalam instalasi fire hydrant juga melakukan inspeksi sekaligus maintenance terhadap jaringan fire hydrant yang sudah terpasang. Kami memiliki tim engineering professional yang siap untuk melakukan pengecekan pompa hydrant diesel di seluruh Indonesia. hubungi tim kami di nomor 085100333130 / email : info@mechatronicgroup.com
- Hai pembaca General Kontraktor, Kontraktor Elektrikal & Mekanikal, Design System, Maintenance, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel fire system, Artikel hydrant disel, Artikel instalasi hydrant, Artikel pemasangan hydrant, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Pompa Hydrant Diesel
link : Pompa Hydrant Diesel

Baca juga


Pompa Hydrant Diesel

Pompa Hydrant DieselPompa Hydrant Diesel adalah pompa yang memiliki fungsi sebagai backup atau menggantikan kerja pompa hydrant electric saat terjadi pemadaman listrik di area kebakaran sebagai pendorong air yang berasal dari reservoir ke jaringan hydrant. Saat listrik menyala, Pompa ini menstabilkan tegangan dalam jaringan instalasi fire hydrant atau fire sprinkle yang turun seiring dengan keluarnya air dari output jaringan fire hydrant seperti hydrant pillar yang berada di luar gedung maupun hydrant box yang ada di dalam gedung. Pompa hydrant diesel dan equipment lainnya dalam fire hydrant dirancang agar dapat menyala dan berfungsi dengan baik setidaknya selama lebih dari 45 menit dan memiliki pasokan air pada tandon paling tidak 2400 liter/menit untuk menanggulangi kebakaran yang terjadi sebelum petugas pemadam kebakaran daerah tersebut datang ke lokasi.

Standar instalasi Pompa Hydrant Diesel

Dalam instalasi pompa hydrant diesel, kontraktor mengikuti acuan yang dikeluarkan oleh pemerintah di negara terkait. Seperti SNI 03-1745-2000 sebagai standar dalam tata cara perencanaan akses bangunan dan akses lingkungan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung. Untuk rujukan Internasional bisa menggunakan Standar NFPA 20 (National Fire Protection Association) mengenai instalasi pompa sentrifugal. Standar ini selain sebagai acuan dalam instalasi pompa hydrant diesel juga sebagai gambaran pola kerja yang akan memudahkan kontraktor dalam proses instalasi sampai proses testing sesaat setelah semua komponen terpasang dengan baik.

Cara kerja pompa hydrant diesel

pompa hydrant diesel digunakan saat terjadi kebakaran di area yang diproteksi dengan jaringan instalasi fire hydrant dan pompa utama yang bertenaga listrik mengalami kerusakan atau gagal fungsi karena saat terjadi kebakaran listrik di area tersebut dipadamkan secara sengaja maupun tidak sengaja sehingga supply air dari reservoir pada jaringan fire hydrant mati yang menyebabkan kebakaran tidak dapat dipadamkan. Saat itulah pompa hydrant diesel akan menyala secara otomatis berdasarkan pressure switch. Pompa hydrant diesel terhubung dengan panel diesel stater, mesin ini yang mengatur untuk pompa hydrant diesel bekerja secara otomatis.
Panel ini juga yang melakukan charging / pengisian aki (accu) dan dapat berfungsi atau dinyalakan secara manual dengan menggunakan kunci stater pada diesel tersebut. untuk pengecekan agar pompa hydrant diesel dapat berfungsi dengan baik, maka harus dilakukan pemanasan rutin setiap minggunya dengan sebelumnya melakukan checking terhadap isi air accu, pendingin yang berupa air pada radiator serta pengecekan pelumas / oli yang ada pada mesin. PT Mechatronic Mitra Solusi selain sebagai kontraktor dalam instalasi fire hydrant juga melakukan inspeksi sekaligus maintenance terhadap jaringan fire hydrant yang sudah terpasang. Kami memiliki tim engineering professional yang siap untuk melakukan pengecekan pompa hydrant diesel di seluruh Indonesia. hubungi tim kami di nomor 085100333130 / email : info@mechatronicgroup.com

Pressure Reducing Valve (PRV)

Pressure Reducing Valve (PRV)
adalah suatu fittings yang berfungsi sebagai alat pengatur tekanan bahan cair dalam pendistribusian cairan melalui piping installation. Dalam penerapannya di lapangan Pressure Reducing Valve (PRV) biasa di pakai dalam industri besar yang menggunakan sistem instalasi pipa besar.

Dalam kesempatan kali ini saya akan mencatat beberapa hal tentang Pressure Reducing Valve yang di gunakan untuk pengaturan tekanan air bersih pada gedung bertingkat.

Suatu sistem instalasi air bersih di gedung bertingkat tinggi sangat di pengaruhi oleh gaya gravitasi bumi yang akan menyebabkan tekanan air mengalami peningkatan. Semakin tinggi gedung maka tekanan air yang berada di lantai dasar semakin bertambah dan ini akan membahayakan instalasi pipa dan alat-alat pendukung yang lain jika tidak di pasang alat pengatur tekanan. Adanya Water Pressure Reducing Valve berfungsi untuk mengatur tekanan air agar stabil dan rata.

Penempatan water Presure Reducing Valve (PRV) tergantung pada kebutuhan di lapangan, Namun untuk penempatan PRV air bersih pada gedung bertingkat biasanya berjarak per 6 lantai. Jika tinggi lantai 3 meter maka penempatan Pressure Reducing Valve berjarak 18 meter. Dan tekanan air maksimum pada inlet PRV di atur kurang lebih 3 - 4kg/cm2. Hal ini untuk menjaga keamanan alat – alat yang menggunakan air seperti shower spray yang memiliki batas tekanan maximum 4,5kg/cm2, kran, wastafel dan alat – alat lain.

Karena water Pressure Reducing Valve (PRV) sistem kerjanya menggunakan membran maka penempatan PRV harus dalam posisi horizontal. Dengan posisi horizontal maka kerja PRV akan optimal dan mencegah terjadinya pengikisan part yang akan mengakibatkan terhambatnya kinerja dari PRV.

Cara kerja PRV hanya berdasar aliran air untuk mengatur sistem buka tutup membran yang terbuat dari bahan khusus sejenis karet. Aliran air di atur sedemikian rupa melewati pipa – pipa kapiler yang di atur oleh regulator in dan out.

Untuk cara setting Pressure Reducing Valve , anda dapat menuju ke sini

Jika membutuhkan tenaga kontraktor yang profesional dan berpengalaman anda dapat menghubungi kami :
Hubungi (021) 5900629 atau 085100333130
Email : info@mechatronicgroup.com

- Hai pembaca General Kontraktor, Kontraktor Elektrikal & Mekanikal, Design System, Maintenance, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel plumbing, Artikel tips, Artikel water pressure reducing, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Pressure Reducing Valve (PRV)
link : Pressure Reducing Valve (PRV)

Baca juga


Pressure Reducing Valve (PRV)

adalah suatu fittings yang berfungsi sebagai alat pengatur tekanan bahan cair dalam pendistribusian cairan melalui piping installation. Dalam penerapannya di lapangan Pressure Reducing Valve (PRV) biasa di pakai dalam industri besar yang menggunakan sistem instalasi pipa besar.

Dalam kesempatan kali ini saya akan mencatat beberapa hal tentang Pressure Reducing Valve yang di gunakan untuk pengaturan tekanan air bersih pada gedung bertingkat.

Suatu sistem instalasi air bersih di gedung bertingkat tinggi sangat di pengaruhi oleh gaya gravitasi bumi yang akan menyebabkan tekanan air mengalami peningkatan. Semakin tinggi gedung maka tekanan air yang berada di lantai dasar semakin bertambah dan ini akan membahayakan instalasi pipa dan alat-alat pendukung yang lain jika tidak di pasang alat pengatur tekanan. Adanya Water Pressure Reducing Valve berfungsi untuk mengatur tekanan air agar stabil dan rata.

Penempatan water Presure Reducing Valve (PRV) tergantung pada kebutuhan di lapangan, Namun untuk penempatan PRV air bersih pada gedung bertingkat biasanya berjarak per 6 lantai. Jika tinggi lantai 3 meter maka penempatan Pressure Reducing Valve berjarak 18 meter. Dan tekanan air maksimum pada inlet PRV di atur kurang lebih 3 - 4kg/cm2. Hal ini untuk menjaga keamanan alat – alat yang menggunakan air seperti shower spray yang memiliki batas tekanan maximum 4,5kg/cm2, kran, wastafel dan alat – alat lain.

Karena water Pressure Reducing Valve (PRV) sistem kerjanya menggunakan membran maka penempatan PRV harus dalam posisi horizontal. Dengan posisi horizontal maka kerja PRV akan optimal dan mencegah terjadinya pengikisan part yang akan mengakibatkan terhambatnya kinerja dari PRV.

Cara kerja PRV hanya berdasar aliran air untuk mengatur sistem buka tutup membran yang terbuat dari bahan khusus sejenis karet. Aliran air di atur sedemikian rupa melewati pipa – pipa kapiler yang di atur oleh regulator in dan out.

Untuk cara setting Pressure Reducing Valve , anda dapat menuju ke sini

Jika membutuhkan tenaga kontraktor yang profesional dan berpengalaman anda dapat menghubungi kami :
Hubungi (021) 5900629 atau 085100333130
Email : info@mechatronicgroup.com

Tips : Bagaimana Cara Setting PRV Air Bersih Pada Gedung Bertingkat Tinggi

Cara Setting PRV Air Bersih Gedung Bertingkat Tinggi - Water Pressure Reducing Valve

Cara Setting PRV Air Bersih Gedung Bertingkat

Setelah catatan saya sebelumnya membahas Pressure Reducing Valve kali ini saya akan mencatat cara setting PRV (water pressure Reducing Valve). Seperti yang kita ketahui bahwa water pressure reducing valve menggunakan membran sebagai part untuk mengatur tekanan air, maka di perlukan sistem untuk mengatur buka tutup membran tersebut.

Di sini saya hanya membahas cara setting PRV (water pressure reducing valve) dan tidak menyangkut sistem dan apa yang di maksud PRV. Kembali pada pokok pembahasan, Untuk mengatur buka tutup membran water pressure reducing valve di perlukan aliran air yang mempunyai tekanan berubah – ubah.

Aliran air yang di maksud adalah aliran air yang melalui pipa – pipa kapiler yang di atur sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuan yang bekerja bergantian. Di antara pipa- pipa kapiler tersebut di pasang regulator yang berfungsi untuk mengatur aliran air yang melalui pipa kapiler dan ini terhubung dengan membran.Dari sini kita akan mengetahui cara setting PRV.

Yang di maksud dengan cara setting PRV (water pressure reducing valve) di sini adalah pengaturan yang di titik beratkan pada pengaturan regulator. Terdapat dua unit regulator pada tiap-tiap water pressure reducing valve, regulator pertama berfungsi untuk mengatur tekanan maksimum dan regulator ke dua untuk mengatur tekanan air minimum.

Cara setting PRV (water pressure reducing valve) untuk regulator pertama adalah jika baut regulator di putar searah jarum jam maka tekanan air yang keluar dari water pressure reducing valve (outlet) akan meningkat. Sebaliknya, jika di putar berlawanan arah jarum jam maka tekanan air yang keluar semakin rendah (mendekati nol kg/cm2 alias mati). Sedangkan untuk regulator yang kedua adalah sama dengan cara setting regulator pertama.

Yang membedakan antara regulator pertama dan kedua dalam cara setting PRV untuk air bersih gedung bertingkat tinggi adalah pada regulator pertama kita hanya mengacu pada  berapa tekanan maksimum yang kita inginkan (seperti yang telah di jelaskan pada catatan saya tentang water pressure reducing valve). Sedangkan untuk regulator ke dua kita mengacu pada berapa tekanan air minimum yang kita inginkan. Idealnya pengaturan minimum outlet PRV induk gedung bertingkat tinggi adalah 1.5 - 2kg/cm2 sehingga tidak ada kekurangan supply air pada lantai yang tepat berada di bawah PRV saat pemakaian banyak.

Disini saya akan mengambil contoh pemakaian air pada gedung perkantoran. Pada saat jam istirahat pemakaian air akan meningkat sehingga tekanan air pada lantai yang letaknya tepat di bawah PRV akan mengalami penurunan drastis. Untuk menghindari hal ini maka sebaiknya PRV (water pressure reducing valve) untuk regulator kedua di atur 1.5 kg/cm2.

Sedangkan untuk tekanan maksimum, PRV air bersih dapat di setting maksimum 4 kg/cm2. Sebenarnya tidak masalah PRV di atur berapapun (misal 5kg/cm2, 5.5kg/cm2 atau 6kg/cm2) akan tetapi karena kita berhubungan dengan part-part toilet maka jika tekanan terlalu tinggi di khawatirkan perangkat toilet tidak mampu menahan tekanan tinggi. Misalnya shower spray, Shower spray rata-rata hanya mampu menahan tekanan maksimal 4.5 kg/cm2, belum lagi jet washer. Jika tekanan air terlalu tinggi maka pancaran air pada jet washer akan sangat menyakitkan pengguna kloset duduk.

Lain hal jika PRV di aplikasikan pada fluida lain misalnya di pabrik atau di bidang perminyakan.Treg gandeng berapa tekanan yang di tetapkan. Demikian sharing saya tentang cara setting water pressure reducing valve air bersih gedung bertingkat ini, semoga catatan saya bermanfaat.

Jika Perusahaan Anda membutuhkan General Kontraktor untuk mengatasi masalah-masalah yang ada dalam perusahaan anda. Kami siap membantu kebutuhan perusahaan anda. Dengan Pengalaman yang kami miliki. 

Hubungi (021) 5900629 atau 085100333130
- Hai pembaca General Kontraktor, Kontraktor Elektrikal & Mekanikal, Design System, Maintenance, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel plumbing, Artikel tips, Artikel water pressure reducing, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Tips : Bagaimana Cara Setting PRV Air Bersih Pada Gedung Bertingkat Tinggi
link : Tips : Bagaimana Cara Setting PRV Air Bersih Pada Gedung Bertingkat Tinggi

Baca juga


Cara Setting PRV Air Bersih Gedung Bertingkat Tinggi - Water Pressure Reducing Valve

Cara Setting PRV Air Bersih Gedung Bertingkat

Setelah catatan saya sebelumnya membahas Pressure Reducing Valve kali ini saya akan mencatat cara setting PRV (water pressure Reducing Valve). Seperti yang kita ketahui bahwa water pressure reducing valve menggunakan membran sebagai part untuk mengatur tekanan air, maka di perlukan sistem untuk mengatur buka tutup membran tersebut.

Di sini saya hanya membahas cara setting PRV (water pressure reducing valve) dan tidak menyangkut sistem dan apa yang di maksud PRV. Kembali pada pokok pembahasan, Untuk mengatur buka tutup membran water pressure reducing valve di perlukan aliran air yang mempunyai tekanan berubah – ubah.

Aliran air yang di maksud adalah aliran air yang melalui pipa – pipa kapiler yang di atur sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuan yang bekerja bergantian. Di antara pipa- pipa kapiler tersebut di pasang regulator yang berfungsi untuk mengatur aliran air yang melalui pipa kapiler dan ini terhubung dengan membran.Dari sini kita akan mengetahui cara setting PRV.

Yang di maksud dengan cara setting PRV (water pressure reducing valve) di sini adalah pengaturan yang di titik beratkan pada pengaturan regulator. Terdapat dua unit regulator pada tiap-tiap water pressure reducing valve, regulator pertama berfungsi untuk mengatur tekanan maksimum dan regulator ke dua untuk mengatur tekanan air minimum.

Cara setting PRV (water pressure reducing valve) untuk regulator pertama adalah jika baut regulator di putar searah jarum jam maka tekanan air yang keluar dari water pressure reducing valve (outlet) akan meningkat. Sebaliknya, jika di putar berlawanan arah jarum jam maka tekanan air yang keluar semakin rendah (mendekati nol kg/cm2 alias mati). Sedangkan untuk regulator yang kedua adalah sama dengan cara setting regulator pertama.

Yang membedakan antara regulator pertama dan kedua dalam cara setting PRV untuk air bersih gedung bertingkat tinggi adalah pada regulator pertama kita hanya mengacu pada  berapa tekanan maksimum yang kita inginkan (seperti yang telah di jelaskan pada catatan saya tentang water pressure reducing valve). Sedangkan untuk regulator ke dua kita mengacu pada berapa tekanan air minimum yang kita inginkan. Idealnya pengaturan minimum outlet PRV induk gedung bertingkat tinggi adalah 1.5 - 2kg/cm2 sehingga tidak ada kekurangan supply air pada lantai yang tepat berada di bawah PRV saat pemakaian banyak.

Disini saya akan mengambil contoh pemakaian air pada gedung perkantoran. Pada saat jam istirahat pemakaian air akan meningkat sehingga tekanan air pada lantai yang letaknya tepat di bawah PRV akan mengalami penurunan drastis. Untuk menghindari hal ini maka sebaiknya PRV (water pressure reducing valve) untuk regulator kedua di atur 1.5 kg/cm2.

Sedangkan untuk tekanan maksimum, PRV air bersih dapat di setting maksimum 4 kg/cm2. Sebenarnya tidak masalah PRV di atur berapapun (misal 5kg/cm2, 5.5kg/cm2 atau 6kg/cm2) akan tetapi karena kita berhubungan dengan part-part toilet maka jika tekanan terlalu tinggi di khawatirkan perangkat toilet tidak mampu menahan tekanan tinggi. Misalnya shower spray, Shower spray rata-rata hanya mampu menahan tekanan maksimal 4.5 kg/cm2, belum lagi jet washer. Jika tekanan air terlalu tinggi maka pancaran air pada jet washer akan sangat menyakitkan pengguna kloset duduk.

Lain hal jika PRV di aplikasikan pada fluida lain misalnya di pabrik atau di bidang perminyakan.Treg gandeng berapa tekanan yang di tetapkan. Demikian sharing saya tentang cara setting water pressure reducing valve air bersih gedung bertingkat ini, semoga catatan saya bermanfaat.

Jika Perusahaan Anda membutuhkan General Kontraktor untuk mengatasi masalah-masalah yang ada dalam perusahaan anda. Kami siap membantu kebutuhan perusahaan anda. Dengan Pengalaman yang kami miliki. 

Hubungi (021) 5900629 atau 085100333130

Kontraktor Fire Hydrant Jakarta dan Bekasi

PT Mechatronic Mitra Solusi merupakan general kontraktor yang sudah berpengalaman selama 5 tahun lebih dan sudah memiliki banyak pelanggan. Workshop kami berlokasi di Tangerang dan Kantor Cabang kami berada di Bekasi, Tangerang dan Karawang, kami juga sangat menerima penawaran tender maupun kerjasama dalam menangani Fire Hydrant dan kami sangat siap membantu pelanggan kami yang berada di sekitar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Karawang.

Berikut dokumentasi Pemasangan Instalasi Proyek Fire Hydrant yang pernah kami tangani :

pemasangan instalasi fire hydrant

pemasangan instalasi fire hydrant

Kami sangat senang bila diberikan kesempatan untuk menjelaskan dan mengatasi kebutuhan perusahaan anda dalam pemasangan instalasi fire hydrant.

Jangan sungkan untuk menghubungi kami pada nomer 
0851 0033 3130 atau Telp/Fax (021) 5900629 

- Hai pembaca General Kontraktor, Kontraktor Elektrikal & Mekanikal, Design System, Maintenance, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Kontraktor Fire Hydrant Jakarta dan Bekasi
link : Kontraktor Fire Hydrant Jakarta dan Bekasi

Baca juga


PT Mechatronic Mitra Solusi merupakan general kontraktor yang sudah berpengalaman selama 5 tahun lebih dan sudah memiliki banyak pelanggan. Workshop kami berlokasi di Tangerang dan Kantor Cabang kami berada di Bekasi, Tangerang dan Karawang, kami juga sangat menerima penawaran tender maupun kerjasama dalam menangani Fire Hydrant dan kami sangat siap membantu pelanggan kami yang berada di sekitar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Karawang.

Berikut dokumentasi Pemasangan Instalasi Proyek Fire Hydrant yang pernah kami tangani :

pemasangan instalasi fire hydrant

pemasangan instalasi fire hydrant

Kami sangat senang bila diberikan kesempatan untuk menjelaskan dan mengatasi kebutuhan perusahaan anda dalam pemasangan instalasi fire hydrant.

Jangan sungkan untuk menghubungi kami pada nomer 
0851 0033 3130 atau Telp/Fax (021) 5900629